Eksklusif : Single Ketiga Lightcraft Menghadirkan Neonomora

Feb 7, 2019

Bagi sebuah band, tidak ada hal yang lebih menggairahkan dari momen saat pertama kali mempersembahkan sebuah karya baru untuk dibagikan ke dunia. Semacam ada ketegangan tertentu ketika menanti lagu teranyar mereka diputar, dan itulah yang dirasakan oleh Lightcraft. Di hari mereka berangkat ke Jepang, unit indierock ini merilis single terbarunya dari album ketiga yang segera rilis. Dan lebih mengejutkan lagi, mereka mengajak penyanyi Neonomora. Pop Hari Ini pun beruntung menjadi yang pertama kali menyiarkannya kepada dunia.

Single ketiga “…And The Morning Comes Too Soon” untuk album ketiga mereka yang akan datang Us Is All. Lagu ini dilepas di waktu yang tidak sampai seminggu menuju album ketiga mereka dilepas ke pasaran.

Terhitung 3 sudah lagu baru yang mereka lempar ke pasar: “Walk On Fire” pada Mei tahun lalu dan single kedua “Home” yang baru saja dirilis seminggu yang lalu. Sebuah bukti bahwa album ketiga ini benar-benar dipersiapkan dengan detil.

“Begitu banyak teman kami yang telah membantu mewujudkan album ini, jadi kami rasa cara terbaik untuk memberikan penghargaan dan membayar kebaikan mereka adalah dengan cara membagikan apa yang telah kami kerjakan bersama,” ujar gitaris Fari soal bekerjasama dengan musisi lain di album ini.

Debut Jepang: Lightcraft, 2019 / dok. lightcraft

“Kami bertemu Neonomora pertama kalinya lebih dari setahun yang lalu, tapi semua kecocokan muncul dengan instan. Kami memang menggemari hasil karyanya, dan saat kesempatan itu datang untuk bekerjasama, kami pun langsung melakukannya,” lanjut Fari.

Mendengarkan Neonomora bernyanyi di single “…And The Morning Comes Too Soon” yang juga menampilkan musisi Rivelino Ismaya mengisi akordeon adalah pengalaman yang menyenangkan. Sebuah bukti bahwa baik Lightcraft dan Neonomora bisa saling terbuka untuk saling mengisi ruangnya satu sama lain, alih-alih sebagai komposisi yang berjalan sendiri-sendiri.

“Pesan di balik (lagu) ini adalah untuk belajar melepaskan hal yang paling kita cintai dan tetap positif bahwa sesuatu yang baik akan bisa hadir dari situasi seperti apapun,” terang vokalis Imam.

lightcraft. foto: dok. lightcraft

Keputusan untuk berkolaborasi dengan Neonomora dan Rivelino di ‘…And The Morning Comes Too Soon” rasanya memang sudah jalannya saja. Karakter vokal Neonomora dinilai Lightcraft benar-benar sempurna untuk lagu ini.

“Semacam ada ledakan-ledakan yang ciamik yang terletup di lagu ini,” drummer Yopi menjelaskan.

Neonomora duduk santai bibir panggung / dok. neonomora (instagram).

Sedangkan sosok Rivelino adalah musisi yang sudah jadi incaran Lightcraft untuk berkolaborasi.

“Jadi ketika proses rekaman lagu ini berlangsung, kami tahu dialah orang yang cocok untuk mengisi lagu ini,” tambah Yopi kemudian.

Rivelino Ismaya / dok. @rivsmaya (instagram).

Rilis perdana “…And The Morning Comes Too Soon” ini juga dibekali video musik yang dibesut oleh sutradara muda Haecal Aliba (Rivo) Benarivo. Rivo yang juga merupakan frontman unit post-rock Morgensoll mengeksekusi lagu ini dengan menarik: Mengambil gambar di dalam bioskop mini di Paviliun 28. Emosi dan karakter tiap personil diperlihatkan di situ, hasilnya adalah sebuah klip tajam nan lugas yang menangkap esensi dari lagu dengan sempurna.

“Kami tidak terlalu menginginkan sebuah video bombastis, tapi sebuah karya yang bisa mengekspresikan pesan dari lagu tersebut. Kami telah mengenal Rivo secara personal sebelumnya, dan kami pikir dia adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini,” tegas kibordis Enrico.

“…And The Morning Comes Too Soon” dari Lightcraft tersedia 8 Februari 2019 di semua toko musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, Deezer, Joox, Bandcamp, dan banyak lagi. Namun kalian beruntung bisa menyimak lagu dan video musiknya terlebih dahulu eksklusif di Pop Hari Ini. Simak di bawah ini.

Selamat untuk Lightcraft!

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian

Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.     …