.Feast – Membangun & Menghancurkan
Hanya butuh 15 menit pertama untuk jatuh cinta pada album kedua .Feast, Membangun & Menghancurkan. Kekuatan tema, lirik, musikalitas, hingga kolaborasi lintas-produser berpadu begitu selaras. Di album ini, Baskara dan kawan-kawan tidak perlu lagi membuktikan apa-apa untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu unit rock terdepan di Indonesia.
Lagu pertama “membangun” dengan atmosfir kelam dan vokal Baskara bernyanyi seperti kuntilanak (?) dengan suara menggigil langsung mencengkam telinga saya. Liriknya yang menyindir isu mentalitas remaja, membuat bertanya-tanya, apakah ini .Feast atau Hindia? Namun, perhatian berhasil terkunci, karena lagu kedua “Konsekuens” bagian kembali mencuri. Terutama bagian Baskara merepet bak rapper memuntahkan lirik-lirik dan saat ia mengutip salah satu bagian dari surat Al Quran di dalam bagian bridge nya. Pun bagian chorus punya hook kuat, ” Aku membangun / dan aku menghancurkan”
Lagu berikutnya yang bernuansa timur tengah dan festive pun menambah rasa penasaran untuk semakin menyimak baik-baik album ini. Selain mengedurkan liang telinga dari gempuran musik rock, liriknya memuat curahan hati Baskara, “Benci aku yang dulu / Berisik lantang sok tahu / Mulut si anak baru/ Berlagak guru”.
Melewati menit ke 15 yang sangat menyita perhatian, lagu-lagu berikutnya mengalir masuk telingan dengan sopan. Ada amarah, kekecewaan, harapan dan melankolisme dalam ke 15 lagunya, terbalut oleh musik berbagai mood.
Bahkan yang cukup membingungkan dalam beberapa trek, Feast membiarkan diri mereka tertarik ke dalam area proyek Baskara yang lain seperti, Lomba Sihir dan Hindia yang ngepop, seperti dalam lagu “Arteri” yang terdengar seperti Lomba Sihir, pun “Nina” yang seperti Hinda. Begitu sederhana dengan lirik mendalam berbicara tentang cerita seorang ayah yang terbiasa meninggalkan anak yang dicintanya untuk bekerja mengembara beda kota.
“Langitruntuh” yang yang bluesy dan stoner rock, dengan sentuhan musik pop-urban di bagian bridge nya segera menjadi favorit saya. Ambiguitas dan metafora terjalin baik dalam lirik lagu ini. Perkara cinta yang jadi urusan negara. Lagu berikutnya, “Metakritik” pun kembali terdengar seperti Lomba Sihir.
Favorit lainnya adalah “5” yang penuh rasa kecewa dan amarah. Selain musiknya yang meledak-ledak, Baskara bernyanyi menggeram tentang kondisi Indonesia lima tahun ke dapan. Bagian verse-nya patut diberi sorotan.
“Lima tahun ke depan makan t*i / Bеrhadapan dengan partai yang sok suci / Dijebak foto dengan pеjabat tinggi / Minta bedakan oknum dan institusi”
Lagu, “Tarot” tidak kalah menarik. Lagu pop catchy dengan tema ringan yang membuat .Feast kembali terdengar seperti Lomba Sihir. Karena tarot di sini hadir sebagai metafora yang sarkas dan jitu. Mempertanyakan soal tidak percaya sama ramalan bintang, tarot dan ramalan nasib, tapi (ironisnya) bisa percaya pada negara.
“Drums” dan “mengancurkan” sebagai lagu penutup paling bontot pun terdengar efisien. Bila lagu drums terdengar disco-rock, “menghancurkan” seperti lagu rock-dangdut dengan selipan solo gitar dengan efek murahan khas musik dangdut yang kitsch.
Melibatkan 12 produser berbeda sekaligus mungkin adalah hal terambius yang pernah dilakukan musisi rock saat ini. Namun kabar baiknya semua itu terasa efisien dan jitu. Bagi saya, dalam Membangun & Menghancurkan ini, .Feast berhasil menyajikan magnum opus-nya. Tidak sabar melihat mereka membawakan lagu-lagu ini di panggung, dan menjadi milik pendengarnya .
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …