Featuz Ceritakan Utopia di Dunianya dalam Album Perdana
Jumat (26/05), solois pendatang baru asal Bogor, Featuz merilis album debut berjudul Humans and Everything in Between. Tidak main-main, karena album tersebut dihadirkan sebagai concept album di mana seluruh lagu di dalamnya tersambung satu sama lain bagaikan sebuah semesta dari kepala Featuz.
“Humans and Everything in Between secara garis besar adalah klub atau teater yang terletak di salah satu universe buatanku, yang menjadi tujuan untuk orang mencari kesenangan sebagai pelarian dari realita kehidupan mereka. Dalam klub ini, ada penampilan musik berbentuk band, lantai dansa, dan juga bar”, terang solois bernama asli Devha Carnadi.
Sebanyak sepuluh lagu dinyanyikan oleh Featuz di album ini, berangkat dari ragam pengalaman hidupnya selama masa pandemi yang dirangkai dalam konsep semesta utopia tersebut.
Beberapa lagu sudah lebih dulu diperdengarkan seperti “Polar Bear” (Juni 2020), “How To Dance Alone” (September 2020), “Merriment Park” (Oktober 2021), dan “”Sleeping Pills” (April 2023) yang kini ditemani dengan materi-materi baru seperti “Humans”, “Koi Pond Dream”, dan “Rocket Boots”.
Meski tampak seperti utopia yang menyenangkan, namun sebenarnya Featuz menggambarkan ragam realita pahit dari kehidupan sebagai akhirnya.
“Klub Humans and Everything in Between itu adalah simbol tempat, waktu, perasaan manusia untuk relieve moment, in a way to escape reality. Oleh karena itu, pesan dari album ini adalah kita harus hidup sepenuhnya sebab semua hal yang berarti di hidup kita masing-masing, suatu saat nanti akan tak berarti lagi”, lanjut Featuz.
Seluruh lagu direkam di Studio 45 Bogor Baru yang turut dibantu oleh nama-nama lain seperti Ihza Bayu (gitar), Upi Maajid dari Udana Audio untuk mixing dan mastering, serta Jasmine Syadhana, Rafi Dafari dan Aryo Damarseto di departemen visual.
Dengarkan Humans and Everything in Between, album debut Featuz di bawah ini.
Setelah merilis sang album debut, Featuz siap untuk melanjutkan rangkaiannya dengan beberapa kegiatan. Mulai dari merilis video musik untuk lagu-lagu di dalam album hingga mengadakan showcase.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …