Flukeminimix – The Unsound Of Partial Edges
Di album kedua biasanya band/musisi mencoba hal-hal baru. Bisa itu dengan mengubah gaya musik mereka, memperbaiki kualitas sound rekaman mereka, dan lain-lain. Untuk Flukeminimix dengan album kedua, The Unsound of Partial Edges (2022), mereka memilih opsi yang pertama, meski hasilnya tidak memuaskan.
Band asal Bandung yang terbentuk pada tahun 2008 ini di album penuh keduanya sedikit mengubah gaya musik mereka menjadi lebih berat, lebih metal, dan lebih suram. Berbelok ke wilayah doom-metal/sludge-metal/post-metal ala band-band seperti: ISIS, Pelican (era awal), dan Russian Circles.
Band asal Bandung yang terbentuk pada tahun 2008 ini di album penuh keduanya sedikit mengubah gaya musik mereka menjadi lebih berat, lebih metal, dan lebih suram
Patut dicatat bahwa band yang namanya terinspirasi dari penulisan remix grup musik elektronik Inggris, Fluke, ini sebelumnya telah merilis satu album penuh dan satu mini-album, yaitu Between Spaces Intos Space (2015) dan Unspøken EP (2017), yang mana pengaruh Silver Mt. Zion dan Godspeed You! Black Emperor juga terasa sangat kental.
Jadi dari yang tadinya Flukeminimix adalah Godspeed YBE wannabe, dalam The Unsound Of Partial Edges, mereka menjadi ISIS wannabe? Tentu tidak elok. Maaf, tapi Flukeminimix terlalu blak-blakan dalam meniru idola mereka. Dari album ke album.
Band (dengan sebagus apapun ekosistem yang mendukung mereka) selamanya tidak akan menonjol jika masih terjebak dengan paradigma lama jiplak-menjiplak musik orang lain.
Jadi dari yang tadinya Flukeminimix adalah Godspeed YBE wannabe, menjadi ISIS wannabe? Tentu tidak elok. Maaf, tapi Flukeminimix terlalu blak-blakan dalam meniru idola mereka
Flukeminimix mungkin harus diingatkan kembali akan perkataan Pablo Picasso: “Good artists copy, great artists steal,”.
Seniman yang baik itu melihat karya orang lain, dan kemudian menirunya semirip mungkin. Sementara seniman hebat itu memilah-milih elemen-elemen dari karya orang lain dan menerapkannya jadi gaya mereka sendiri.
The Unsound Of Partial Edges juga album post-metal yang membosankan. Mungkin akan terasa segar jika kita mendengarkannya di tahun 2007. Tapi sekarang adalah tahun 2022.
Flukeminimix sepertinya harus lebih banyak mendengar, agar tidak mentok di referensi yang itu-itu saja. Instrumental-rock/post-rock adalah lansekap musik yang sangat luas. Sayang jika tidak dijelajahi lebih jauh.
Meskipun begitu, album The Unsound Of Partial Edges sangat tertolong oleh desain artwork dan kemasannya yang sangat bagus.
Akhir kata, jalan di depan masih terbuka luas untuk Flukeminimix. Begitu pula pilihan-pilihan referensi untuk mereka ambil.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bungareyza Kolaborasi bareng Lafa Pratomo di Single Nomor Satu
Muncul pertama kali dengan materi Tukar Lalu (2023) kolaborasi bareng Dimansyah Laitupa disusul perilisan single “Wahai Tuan” Juli 2024, penyanyi solo kelahiran Bogor, Bungareyza kembali menghadirkan yang terbaru dalam judul “Nomor Satu” bersama label …
Paman Rocky Mendokumentasikan Perjalanan Imajinasi Lewat Single “03.33”
Setelah merilis album mini Pesta Realita bulan Mei lalu, Paman Rocky asal Depok, Jawa Barat siap membawa pendengarnya menyelami kedalaman emosi melalui single terbaru “03.33” yang dilepas 30 September 2024. Band yang …
Oh kitu nya