for Revenge Beri Nuansa Emo 2000-an di Single Baru Semula

Oct 14, 2024

Setelah menghadirkan single “Sadrah” dan “Penyangkalan”, for Revenge kembali dengan single baru “Semula” hari Kamis (10/10). Single ini merupakan kelanjutan dari cerita yang ditawarkan 2 karya sebelumnya.

 

 

“Single terbaru for Revenge ini bercerita tentang penyesalan kenapa patah hati itu bisa terjadi. Alih-alih menerima kenyataan, si karakter membayangkan seandainya waktu bisa diputar ulang dan semua kesedihan tidak terjadi. Di lagu ini, kami mengajak pendengar untuk kembali ke titik semula,” kata Boniex, sang vokalis dalam siaran pers.

Boniex yang menuliskan lirik “Semula” mengambil inspirasi pembuatan dari pengalaman pribadinya. Ia merangkai kata-kata untuk single ini dibantu additional player for Revenge, Samuel TJ.

for Revenge tidak melakukan perubahan gaya bermusik, namun kali ini mengambil referensi emo tahun yang berbeda.

“Namun, dari segi aransemen, kami mencoba menyuguhkan sound dari era musik emo di awal tahun 2000-an. Diharapkan itu bisa menjadi sesuatu yang baru dan segar saat para pendengar kami menikmati single ini,” terang Boniex.

Karya musik yang dikerjakan kurang lebih satu bulan ini juga menghadirkan elemen-elemen elektronik yang dirasa para personel bisa menguatkan makna yang ingin mereka sampaikan.

Para personel for Revenge berharap single ini bisa diterima para pendengar. Band juga sudah memiliki rencana untuk meluncurkan album kelima, yang nantinya akan diikuti konser tunggal. Mari nantikan

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Band-band Bising Kota Sukses Buka Konser Sheila On 7 Tunggu Aku Di

Antara Suara dan GOLDLive Indonesia sukses melaksanakan rangkaian tur Sheila On 7 Tunggu Aku Di (SO7 TAD) 5 kota selama bulan Juli-September 2024. Setelah menghadirkan Cokelat dan Perunggu sebagai pembuka konser SO7 TAD Jakarta, …

Catatan dari Trendy Taipei, Melihat Pesona Indonesia dari Konferensi Musik Asia di Taiwan

Tiga tahun ini pula saya melihat kancah musik Indonesia dari lensa yang berbeda: sebagai primadona yang bikin penasaran se-Asia.