Full House Show di Edisi Kelima De La Show!
Hari Selasa (29/03) lalu, sebuah pesan singkat masuk ke Whatsapp saya. Pengirimnya? Rendi dari La Munai Records. Percakapan kami tidak berlangsung lama, namun intinya adalah, sang label akan menggelar edisi kelima dari De La Show di hari Kamis (31/03), juga sebagai sebuah perayaan dari rilisnya piringan hitam Ombak Banyu Asmara, album terbaru The Panturas.
Kaget? Tentu saja. Selain karena terhitung mendadak (dan bahkan poster resmi baru muncul di H-1), beberapa penampil yang akan hadir di panggung juga merupakan nama yang di tahun 2021 lalu baru saja merilis ragam materi terbarunya – dan tentu, menarik untuk melihat mereka membawakannya secara langsung di atas panggung.
Sebut saja Swellow dengan EP debutnya, Karet, disusul oleh Rub of Rub dengan EP Fluktuasi serta The Panturas dan album penuh keduanya, Ombak Banyu Asmara. Sementara bagi Tarrkam sendiri, ini merupakan panggung offline pertama mereka setelah hampir dua tahun lamanya.
Hingga akhirnya di hari Kamis (31/03), Hotel Monopoli benar disesaki oleh kurang lebih 150 kepala yang hadir. Di kerumunan tersebut juga terlihat beberapa wajah familiar yang semakin menambah keseruan serta kehangatan malam itu.
Penampil pertama adalah Swellow, kuintet indie rock asal Bogor yang secara spesial menampilkan nomor-nomor yang tidak hadir di EP debut mereka.
Saat Swellow tampil, banyak yang ikut bernyanyi bersama mereka walau terlihat crowd yang masih malu-malu untuk mendekati panggung, hal yang langsung berubah 180 derajat ketika Rub of Rub tampil sebagai penampil kedua.
Rub of Rub langsung tancap gas sejak awal, diamini oleh antusiasme para penonton ketika intro “Ruang Waktu” dimainkan. Yang terjadi setelahnya tentu adalah adu kompak sing along dan badan yang dipaksa untuk bergerak mengikuti dentuman bass dan instrumen yang mengiringinya.
Kerumunan makin padat ketika Tarrkam mulai bersiap. Terlihat bahwa banyak di antara mereka yang sudah tidak sabar untuk kembali menyaksikan sang kuartet yang saat itu tidak tampil full team.
Epan, sang gitaris berhalangan hadir dan posisinya digantikan oleh Tirta (Hong!, Eleventwelfth). Nomor-nomor seperti “Mahameru Selfie Destroyer” hingga “100 Juta Tenaga Kuda” dibawakan secara bergantian oleh Tarrkam.
Menutup gelaran, The Panturas tanpa basa-basi langsung mengakhiri malam dengan penuh adrenalin. Beberapa kali terlihat kaki yang berterbangan di tengah moshpit yang berkeringat.
Setelah merilis piringan hitam dari Ombak Banyu Asmara dan merayakannya di De La Show, masih ada rilisan-rilisan serta kejutan lainnya dari La Munai Records di sepanjang tahun ini. Nantikan!
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar
Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat. Selain membahas …
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …