Givari Mustika Putra, Drummer Polyester Embassy Meninggal Dunia
Awan duka menyelimuti kota Bandung. Givari Mustika Putra (40 tahun), drummer Polyester Embassy baru saja meninggal dunia pada Senin (10/2/2010) pukul 9.30 pagi ini di Bandung.
Kabar ini diterima PHI pertama kali dari Uting, gitaris Polyester Embassy yang saat itu tengah berada di Bandung untuk melayat di Rumah Sakit Al-Islam Sukarno Hatta. Kami pun langsung menanyakan detil soal kepergian drummer Givari kepada Elang EBY, gitaris Polyester Embassy
Menurut keterangan sang istri -seperti yang dikutip Elang EBY, gitaris mereka – almarhum Givari meninggal karena serangan jantung. Sebelumnya, almarhum terlihat bermain bersama Polyester Embassy dalam sebuah gig di daerah Sukabumi.
“Tadi malam manggung di sukabumi mengeluh sakit dada setelah selesai. Nggak nyangka apa-apa. Kita pulang pagi jam setengah 3 subuh. Kita pulang masing-masing. Pagi tadi dapet kabar dari istrinya kena serangan jantung jam 8-an. Begitu saya sampai ke rumah sakit udah nggak ada,” ujar Elang.
Elang sendiri mengaku tak mengetahui bahwa drummernya punya penyakit jantung.
“Belum ada. Dia aja ‘ngeluh sakit dada dan katanya belum pernah banget se-sesek itu,” ujarnya.
Sampai berita ini ditulis, jenazah Givari masih berada di rumah duka di Taman Raflesia no E-17 Kawaluyaan. Rencananya, sore jam 3 ini jenazah Givari akan dimakamkan di Sirnaraga, Bandung.
Givari dikenal sebagai personil awal Polyester Embassy. Bersama Elang Eby (gitaris/vokalis), Sidik Kurnia (gitaris/synthesizer), Ekky Darmawan (gitaris/sampling), Ridwan Aritomo (bass) mereka membentuk Polyester Embassy tahun 2000 di Bandung dan sepakat mengusung warna rock eksperimental. Formasi terbaru mereka adalah Elang Eby (vokal/gitar), Khrisnamurti ‘utinks’ Wahyu (lead gitar), Eky Darmawan (Vokal/ Gitar), Dissa Kamajaya (Synthesizers/Backing vokal), Ridwan Aritomo (Bass) dan Givari Mustika (drum).
Dalam perjalanannya, Polyester Embassy merilis dua album, Tragicomedy (2006) dan Fake/Faker (2011). Beberapa rilisan terbaru mereka mencakup EP Since Tomorrow (2018) single “Parak” (2019) dan sebuah single teranyar mereka bertajuk “Laugh & Swell” (2020).
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
The Club’s Asal Jambi Memilih Kisah Cinta ala Gen Z sebagai Tema Single Perdana
Unit indie pop/alternatif asal Jambi, The Club’s memulai perjalanan dengan melepas single perdana “Someday” (11/01). The Club’s adalah Himam (vokal, gitar), Doy (gitar), Jipel (bas), dan Agoy (drum). Pada 13 Januari, kami …
Svara Durbala Menandai Kemunculan Lewat Single Nyalakan Terang
Grup musik pop alternatif/indie asal Sukabumi, Svara Durbala merilis single perdana berjudul “Nyalakan Terang” hari Jumat (10/01). Svara Durbala beranggotakan Raden (vokal, gitar), Fahsya (gitar), dan Alvin (bas). Kami pun mewawancarai Fahsya, Raden, …
[…] Simak cerita selengkapnya. […]