Glaskaca Memperkenalkan Ulang Banda

Tahun 2019 ini Glaskaca mulai sibuk. Dan salah satu hasil kesibukannya adalah mereka merilis ulang single “Banda”, single dalam album perdana mereka Adendum dalam format berbeda. Banda dalam versi reprisenya ini menghadirkan sisi lain yang berbeda.
Sesuai dengan maksudnya untuk merilis ulang Banda dalam format yang berbeda. Glaskaca memberikan sentuhan lain di single ini yang ketika didengarkan memang berbeda dengan versi awalnya.
“Instrumen yang digunakan pada ‘Banda’ versi reprise memang hampir semuanya beda dari yang versi pertama,” jelas Dias Widjajanto sebagai vokalis/gitaris soal perbedaan di lagu ini.
“Lagu ini memiliki berbagai sisi yang bisa dilihat. Sisi apakah itu, kami tidak ingin memberikan batasan, biar pendengar yang mengintepretasikan sendiri,” tambahnya.
Melalui instrumen yang berbeda, penabuh drum Nugroho Aldianto juga menjelaskan keinginannya. “Semoga pakai instrumen yang beda juga bisa mengantarkan pesan yang sebelumnya nggak tersampaikan di lagu versi sebelumnya,” paparnya.

Glaskaca – Banda (reprise)
Lagu Banda dipilih karena lagu ini memang terdengar unik ketimbang track-track lain di album Adendum. “Lagu ini terdengar berbeda dari lagu lainnya di dalam Adendum karena kami betul-betul nggak ngasih batasan dalam bermusik, jadi kami bebas mengeksplorasi seluas-luasnya,” ujar Rayhan Noor, gitaris sekaligus pencipta lirik.
Sedikit flashback ke belakang, single “Banda” berisi cerita tentang momen refleksi diri manusia. Banda, sesuai dengan nama pulau di Indonesia timur diambil untuk menggambarkan fase perenungan tersebut.
“Kepulauan Banda menggambarkan fase perenungan itu sendiri. Menyepi, menjauh sebentar dari pusaran,” jelas Rayhan lagi. “Di saat yang sama, pulau itu juga ngasih pesan untuk jangan takut dan terus berjuang. Seperti pulau-pulau di Banda, walaupun kecil dan dikelilingi laut yang sewaktu-waktu bisa ganas, tapi masih bertahan dan tetap indah.”
Sejauh ini, Glaskaca tengah mempersiapkan menulis materi-materi baru mereka. Album mereka sebelumnya, Adendum dirilis pada 2018 lalu. Terdiri dari 8 materi, Glaskaca sebelumnya sudah dikenal melalui single yang dilepas dahulu, yaitu “Putih”, “Atom”, dan “Banda”.
Dengarkan single Banda (reprise) di sini
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …