Glaskaca Menyepi di Banda

Sep 1, 2018

Genap sebulan melempar “Atom”, grup rock alternatif asal Jakarta, Glaskaca kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Banda”. Single ini resmi dirilis Jumat (31/8) kemarin di platform digital.

Ini adalah single ketiga Glaskaca yang didapuk sebagai pengantar album penuh perdana yang bertajuk Adendum yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Lewat “Banda, Glaskaca kembali membuktikan bahwa ruang bermusik mereka tidak terbatas.

“Lagu ini terdengar berbeda dari lagu lainnya di dalam album Adendum nanti karena kami betul-betul nggak ngasih batasan dalam bermusik, jadi kami bebas mengeksplorasi seluas-luasnya,” ujar Rayhan Noor, gitaris sekaligus pencipta lirik.

Turut terangkum dalam album Adendum, single “Banda” menyuarakan tentang momen refleksi diri manusia yang tercermin dalam kepulauan Banda itu sendiri.

“Kepulauan Banda menggambarkan fase perenungan itu sendiri. Menyepi, menjauh sebentar dari pusaran,” jelas Rayhan lagi. “Di saat yang sama, pulau itu juga ngasih pesan untuk jangan takut dan terus berjuang. Seperti pulau-pulau di Banda, walaupun kecil dan dikelilingi laut yang sewaktu-waktu bisa ganas, tapi masih bertahan dan tetap indah.” ujar Rayhan.

Keterlibatan Iga Massardi, gitaris dan vokalis Barasuara cukup besar dalam pembuatan single ini. Selain sebagai produser musik, Iga juga sebagai co-writer, arranger juga mengisi gitar dalam lagu “Banda” ini.

Telah bersama sejak 2013, band yang diawaki Dias Widjajanto (vokal, gitar), Aldi Nugroho (drum), Rayhan Noor (gitar, synth), dan Moses Mahitala (programming, synth) ini telah merilis dua mini album, Staedig EP dan Identity EP, serta dua buah single berjudul “Preclear” dan “Polymath” yang dirayakan melalui Triangle Tour di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta pada akhir 2017 lalu.

Album penuh perdana Glaskaca bertajuk Atom akan dirilis September ini. Sebelum “Banda” mereka telah terlebih dulu merilis single “Putih” dan “Atom” pada beberapa waktu lalu.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari

Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …

Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School

Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …