Hara dan Frau Rilis Ulang Kabut Putih untuk Penyintas Tragedi 1965

Oct 29, 2024

Hara dan Frau resmi berkolaborasi untuk merilis ulang lagu ciptaan Zubaidah Nungtjik A.R. “Kabut Putih” hari Jumat (25/10). Lagu yang diciptakan di tahun 1971 ini menyimpan kenangan dan kekuatan yang ditulis dari balik Kamp Plantungan, tempat pengasingan bagi tahanan politik perempuan korban tragedi 1965. 

 

 

Dilansir dari unggahan akun Instagram @musikhara Jumat (25/10) lalu, lagu “Kabut Putih” menggambarkan harapan dan daya juang yang muncul dari tempat yang penuh tantangan, membawa pesan yang mendalam bagi para penyintas dan generasi penerus.

Hara pertama kali menyanyikan ulang lagu ini untuk menyambut perilisan film dokumenter Lagu Untuk Anakku karya Shalahuddin Siregar (2022). Di tahun berikutnya, ia mengajak Frau membawakan lagu tersebut dalam Konser Kenduri di Yogyakarta. 

Setahun berlalu dengan perbedaan lokasi tempat tinggal—hara di Wellington dan Frau di Yogyakarta—keduanya sepakat untuk merilis “Kabut Putih” dengan aransemen yang baru, sebagai persembahan bagi Paduan Suara Dialita dan seluruh penyintas tragedi 1965.

Melalui lagu ini, hara dan Frau berharap dapat menghadirkan pengingat akan kekuatan dan daya juang para penyintas tragedi 1965 serta menghubungkan pendengarnya dengan kisah ibu-ibu Dialita yang penuh keteguhan.

 “Kabut Putih” menjadi lebih dari sekadar lagu; ia menjadi hadiah kecil yang sarat makna, pengingat bahwa cerita mereka akan selalu dikenang sepanjang masa sebagai suatu aliran harapan.

 

Penulis
Amira Nada Fauziyyah
Tetap melaju kencang di rute yang tak selalu aman.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Danilla – Telisik (Lagi)

Versi ulang Telisik (lagi) ini menghadirkan kembali jejak awal perjalanan karya Danilla sekaligus jadi tribut untuk satu dekade yang penuh refleksi. 

Pamungkas – Hardcore Romance

Pamungkas adalah singer/songwriter pertama di generasinya yang bisa sampai sejauh ini. Namun dalam Hardcore Romance, Ia terdengar stagnan