Humidumi dan Perjalanan Hidup di Mini Album Terbaru

Mar 23, 2023

Unit alternative pop asal Surabaya, Humidumi baru saja merilis mini album terbarunya. Diberi judul Nodus Tollens, kalimat tersebut disadur dari bahasa Latin yang bisa diartikan sebagai sebuah perasaan kesadaran bahwa hidup yang dijalani terasa aneh atau tidak biasa.

Berangkat dari tema tersebut, Humidumi membawa total lima lagu di dalam Nodus Tollens. Dua di antaranya sudah diperdengarkan lebih dulu, yakni “Sementara Biru” yang rilis di Desember 2021 serta “Satu Episode” di Juli 2022. Keduanya dilengkapi oleh tiga lagu lain, “Spasial Temporal”, “Gejala Anhedonia”, dan “Menjadi Insomnia”.

Menengok lebih dalam, semua lagu di Nodus Tollens melibatkan kolaborator. Sebut saja dengan kehadiran Methiums, Bagas Yudhiswa (Beeswax), Christabel Annora, Octavianus Triangga, hingga Muhammad Arief (Rumahsakit) yang masing-masing punya perannya tersendiri.

“Menggandeng lima musisi kolaborator lintas genre, EP ini menjadi sebuah eksperimen musik, atmosfer, dan tema bagi band yang telah menginjak usia 11 tahun tersebut”, sambut Humidumi.

Mereka juga sepakat untuk menjadikan “Gejala Anhedonia” sebagai focus track di mini album ini, yang ditaruh di urutan keempat dari kelima lagu.

“Menceritakan seseorang yang tidak bisa menikmati hidupnya, karena mengalami satu hal tertentu yang sifatnya emosional, kehilangan minat untuk melakukan banyak hal dan cenderung stuck”, lanjut mereka.

Ke depannya, lagu-lagu di mini album ini akan dihadirkan dalam format visualisasi lirik, menyusul format digital yang sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

5 Band Indonesia Favorit Eva Celia

Dalam perhelatan Prambanan Jazz, tepatnya di hari kedua, Sabtu (06/07) kami menemui Eva Celia di balik panggung. Di kesempatan tersebut, kami menanyakan soal band lokal favorit sang solois yang baru saja tampil bersama sang …

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan