Ibel dari Jakarta Barat Cerita tentang Penggarapan Single Baru High
Selang 2 tahun dari perilisan single “Cara Lama”, musisi hip hop Fajar Ibel asal Jakarta Barat kembali dengan yang terbaru berjudul “High”. Di lagu yang dilepas hari Jumat (23/08) ini, Ibel berharap pendengarnya bisa menjangkau tingkat lebih tinggi di kehidupan masing-masing.
Dalam sesi wawancara bersama Pophariini hari Rabu (04/09) via WhatsApp, Ibel mengatakan tahun ini adalah momen perdana ia kembali merilis single solo lagi.
Ibel yang baru membuka studio tato bernama Machola Tattoo and Piercing di lantai 2 Westwew Coffee pun merasa penggarapan single “High” berjalan mudah karena satu rumah dengan studio Westwew, kolektif hip hop yang jadi naungannya.
“Kalau misalnya gue mau recording, tinggal naik ke lantai 3 dari tempat tato gue. Terus kalau mau bikin artwork, ada residen-residen tato gue. Makanya artwork single ini yang bikin Uta, residen tato Machola Tattoo and Piercing Jakarta,” kata Ibel.
Ibel pun mengaku kendala penggarapan “High” berlangsung seru dan tidak ada kendala, baik dari segi proses kreatif dan lainnya. Ia juga mengungkapkan bahwa rekan-rekannya di Westwew sangat mendukung pembuatan single ini.
Selain bisa didengar via seluruh layanan streaming musik, video lirik single “High” sudah tayang melalui kanal YouTube IBEL. Rapper yang dikenal juga sebagai penyiar ini sempat bercerita kenapa videoklip lagu “High” belum sempat dirilis.
“Soalnya videoklip tuh rencananya bakal kerja sama bareng brand cat spray gitu namanya Diton. Kebetulan mereka lagi ada acara King Royal Pride, acara graffiti internasional gitu deh. Big bang-nya akhir September. Kebetulan videografer mereka cabut, jadi butuh videografer baru. Makanya videoklip ‘High’ pending. Setelah acara mereka selesai, baru kami garap,” kisah Ibel.
Ibel menutup sesi wawancara dengan menyampaikan kondisi musik di Jakarta Barat, kota asalnya. Menurut dia skena di sana sedang seru-serunya karena saling support antara semua orang di ekosistemnya.
“Yang gue suka dari Jakbar adalah bukan cuma musisi doang, tapi justru mereka yang gak main musik, hanya penikmat musik, mereka bisa support musik-musik kami,” pungkasnya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …