Inthesky: “Apresiasi Itu Belakangan, Dengar Dulu Lagu Kami”

Oct 29, 2022

Setelah melalui banyak tahap dan bimbingan dari para mentor, akhirnya saat yang ditunggu para finalis Go Ahead Challenge 2022 tiba juga. Bersamaan dengan acara Pioneer’s Co-Lab, awarding night dan pengumuman pemenang dilangsungkan pada hari kedua gelaran tersebut (27/10).

Inthesky keluar sebagai pemenang untuk kategori musik. Band asal Medan yang beranggotakan Xave (vocal/rap), Mikha (keys), Maurice (bass) dan Gogo (drum/sequencer) ini mengatakan bahwa mereka merasa ‘dibimbing selama proses’ oleh para mentor-mentor.

“Kami belajarnya sambil berjalan gitu. Kami melihat senior-senior, mentor-mentor, bahkan kami belajar dari kontestan lain yang memang lebih berpengalaman di Industri musik,” ucap Xave sang vokalis.

Sebagai pemenang, Inthesky merasa bahwa event semacam Go Ahead Challenge ini sangat penting bagi band baru seperti mereka. Menurut Mikha, dengan kemajuan zaman dan adanya platform streaming musik yang memudahkan untuk siapa saja mem-publish lagunya, sulit untuk lagu mereka didengar oleh khalayak yang lebih luas.

“Tantangannya mungkin itu, untuk didengar. Apresiasi itu belakangan, yang penting kalian dengar dulu lagu kami,” tegas Xave. Maurice menambahkan, “Karena proses untuk diapresiasi itu harus didengar dulu kan, nggak mungkin dia nggak dengar karyanya terus tiba-tiba ‘ih bagus’ gitu. Itulah, mendengarkan karya itu salah satu step untuk mengapresiasi. Makanya kami prefer nggak usah apresiasi dulu, dengar aja dulu.”

Setelah rangkaian awarding night dan pengumuman pemenang, Inthesky langsung menghajar panggung Pioneer’s Co-Lab di hadapan para penonton. Membawakan nomor-nomor seperti “Pause” dan “Forward” yang memberikan pesan untuk rehat sejenak jika lelah, lalu akselerasi dua kali lipat setelahnya. Penampilan Inthesky malam itu sekaligus menjadi pembuktian bahwa mereka memang layak keluar sebagai pemenang.

Inthesky jajal panggung Pioneer’s Co-Lab / Dok. Syauqi Ibrahim

Di tengah set, Inthesky mengundang Barry Likumahuwa, salah satu mentor mereka selama mengikuti GAC ke atas panggung. Barry mengaku jam session-nya bersama band yang dimentorinya itu dilakukan on the spot, tanpa sesi latihan sebelumnya. Hal seperti inilah yang membuat Barry merasa Inthesky sudah siap untuk ada di kancah musik Indonesia.

Kolaborasi kejutan Inthesky bersama Barry Likumahuwa / Dok. Syauqi Ibrahim

Bagi Barry, Inthesky punya apa yang mereka perlukan, mereka punya karakter dan kepercayaan diri saat tampil di atas panggung.

“Dari sesi pertama banget saya hadir dan mentoring mereka sampai akhirnya bisa lihat di final, saya sudah tahu banget bahwa mereka akan menjadi salah satu pemenang. Dan ternyata benar-benar mereka jadi pemenangnya,” ucap Barry. 

Selamat, Inthesky! / Dok. Syauqi Ibrahim

Inthesky sendiri merasa kolaborasi mereka dengan Barry malam itu adalah peristiwa yang ‘unreal’. Pasalnya mereka adalah penggemar berat pentolan Barry Likumahuwa Project tersebut.

Kolaborasi antara mentor dan ‘anak didik’ ini mengakhiri penampilan mereka malam itu dengan membawakan single terbaru Inthesky yang berjudul “Hustlin’”.


 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.

Eksplor konten lain Pophariini

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …

Nyala Aksara: 25 Tahun Grindcore Pioner Semarang, AK//47

Saat ini AK//47 berbasis di Oakland, California, Amerika Serikat. Namun, Indonesia, terutama Semarang, tidak dapat dilepaskan dari tubuh AK//47