“ISKAASHI”, Harmonisasi Semiotika dan Iga Massardi

Dec 2, 2022

Sebuah kolaborasi apik terjalin di akhir tahun 2022 ini. Kolaborasi tersebut melibatkan Semiotika, unit instrumental rock asal Jambi dan Iga Massardi dari Barasuara yang kali ini hadir dengan monikernya, Sagas Midair.

Rilis di hari Kamis (01/12), single kolaborasi antara keduanya ini berjudul “ISKAASHI”, yang mereka kutip dari bahasa Somalia yang memiliki arti kerja sama.

Sebuah hubungan antara manusia dengan berbagai komunikasi yang menyelimutinya menjadi tema utama yang mereka bawa di “ISKAASHI”, bagaimana mereka beranggapan bahwa sudah semestinya hubungan tersebut harus selalu terjaga di tiap babak kehidupan.

“Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara setiap substitusi terhadap substitusi yang lain, merupakan sebuah proses yang terjadi dan menjadi. Begitupun dalam proses penyampaian dan bahasa sehingga menjadi sebuah tatanan dan rangkaian”, sambut Riri, sang bassist dari Semiotika.

 

Bagi Iga sendiri, kolaborasinya dengan Semiotika menjadi salah satu impiannya sejak lama.

“Bisa menulis lagu bersama Semiotika adalah salah satu bucket list saya. Karena mereka adalah salah satu band yang saya kagumi dari segi identitas dan integritas mereka untuk memainkan musik yang sangat berciri dan tetap melakukannya sampai hari ini di tengah pergantian trend namun tidak terdengar usang. Dan ‘ISKAASHI’ adalah sebuah kesempatan untuk membuktikan itu sekali lagi”, tutup Iga.

 

Mengingat kembali kiprah keduanya, di tahun 2021 silam mereka merilis sebuah rilisan penuh yang tanggal perilisannya cukup berdekatan.

Semiotika menghadirkan album keduanya, Eulogi, yang berisikan sembilan nomor di penghujung bulan Juli, bekerja sama dengan Duniawi Records dan Demajors dalam pendistribusian format CD yang disusul oleh format digital di awal tahun 2022.

Sementara Iga Massardi dengan moniker Sagas Midair merilis album Loneliness & Decibels di satu bulan setelahnya, yang berangkat dari ragam cerita yang dialami sang gitaris selama masa pandemi lalu.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian

Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.     …