Jevin Julian – i will, i’m sure

May 20, 2024

Dalam album ketiganya i will, i’m sure penyanyi/penulis lagu/produser/DJ Jevin Julian memutuskan untuk melepas sisi melankolisnya dan fokus pada musik dance electronic yang siap menggedor gendang telinga dan memacu adrenalin.

Sebelumnya dalam Selftitled (2019) dan Samsara (2021), Jevin Julian mengksplorasi semua sisi pada dirinya dengan menghadirkan musik dance electronic dan down tempo mellow-nya, sekaligus bereksplorasi dengan lirik bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Di album i will, i’m sure ini Jevin Julian memutuskan untuk tancap gas dengan sembilan lagu berbahasa Inggris, dengan ketukan di atas 120 BPM. Pengecualian untuk satu lagu electronic bertempo lambat, “20 50 (say that you love me)”.

Dibuka oleh empat lagu dari “say no more”, “pompara’e”, “hard to leave” (feat. Teza Sumendra) dan “free fallin” yang tanpa ampun memberondong telinga untuk berdansa. Kelihaian Jevin mengatur dinamika lagu-lagu bertempo cepat dan rapat ini menarik. Grafiknya menanjak dengan mulus. Kehadiran vokal bariton Teza Sumendra di track tiga “hard to leave”, dan reffrain “aya-yay-aya-yay” yang jadi favorit saya dalam “free fallin” yang catchy memantapkan lagu-lagu ini sebagai pemancing koor masal di atas panggung. 

Jevin mengendurkan gendang telinga dengan satu lagunya bertempo lambat di lagu ini, “20 50 (say that you love me)”. Dengan suara piano akustik dan vokal matangnya Jevin memperlihatkan kelasnya sebagai penyanyi yang bisa bernyanyi dan berbeda dengan kebanyakan produser musik/DJ lain.

Di sisa empat lagu gempuran kembali dilancarkan. Kelihaian Jevin mengolah detail lagu terlihat kembali. Ketika telinga mulai letih, sisa empat lagu ini dinamikanya justru menarik. Dalam “falling for a stranger” nuansa misterius membungkus lagu dance yang menaikan kembali tensi album ini. Lalu “safe space”  dan tentu, “adrenalin” yang masih bertenaga tetap memacu adrenalin kita. Ditutup oleh “the a.m. flow” dengan kehadiran rapper Kara Chenoa.

Album ketiga Jevin Julian, “i will, i’m sure” ini memantapkan posisinya sebagai penyanyi/penulis lagu/produser/DJ yang semakin matang dan terdepan di ranah musik dance electronic di Indonesia. Kalaupun ada yang kurang dari album ini adalah kehadiran vokal Jevin dengan lagu-lagu yang lebih bernyanyi dalam balutan musik down tempo, dan berlirik bahasa Indonesianya.

Untuk para penggemar yang mengharapkan hal itu mungkin akan kehilangan. Tapi jika ingin bersenang-senang sambil mengetahui sejauh apa lanskap musik dance electronic di Indonesia album ini jelas jadi pilihan utama. 

 




Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Petualangan Imajinatif The Superego Lewat Single Vespa Tua

Band indie rock asal Lampung yang bermusik dengan nama The Superego resmi hadirkan karya anyar berupa single dengan tajuk “Vespa Tua” hari Jumat (19/07). Lagu ini mengambil inspirasi dari perjalanan Fuad sang vokalis saat …

Nether Asal Medan Meluncurkan Maxi-Single Anyar Bertajuk Metastasis

Setelah mengawali tahun 2024 dengan album mini berjudul Echoing Wave, band dreamgaze asal Medan, Nether melanjutkan perjalanan dengan merilis maxi-single berisi 2 lagu dalam tajuk Metastasis hari Selasa (09/07). Nether beranggotakan Ais Marciano (drum), …