Jevin Julian – i will, i’m sure

Dalam album ketiganya i will, i’m sure penyanyi/penulis lagu/produser/DJ Jevin Julian memutuskan untuk melepas sisi melankolisnya dan fokus pada musik dance electronic yang siap menggedor gendang telinga dan memacu adrenalin.
Sebelumnya dalam Selftitled (2019) dan Samsara (2021), Jevin Julian mengksplorasi semua sisi pada dirinya dengan menghadirkan musik dance electronic dan down tempo mellow-nya, sekaligus bereksplorasi dengan lirik bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Di album i will, i’m sure ini Jevin Julian memutuskan untuk tancap gas dengan sembilan lagu berbahasa Inggris, dengan ketukan di atas 120 BPM. Pengecualian untuk satu lagu electronic bertempo lambat, “20 50 (say that you love me)”.
Dibuka oleh empat lagu dari “say no more”, “pompara’e”, “hard to leave” (feat. Teza Sumendra) dan “free fallin” yang tanpa ampun memberondong telinga untuk berdansa. Kelihaian Jevin mengatur dinamika lagu-lagu bertempo cepat dan rapat ini menarik. Grafiknya menanjak dengan mulus. Kehadiran vokal bariton Teza Sumendra di track tiga “hard to leave”, dan reffrain “aya-yay-aya-yay” yang jadi favorit saya dalam “free fallin” yang catchy memantapkan lagu-lagu ini sebagai pemancing koor masal di atas panggung.
Jevin mengendurkan gendang telinga dengan satu lagunya bertempo lambat di lagu ini, “20 50 (say that you love me)”. Dengan suara piano akustik dan vokal matangnya Jevin memperlihatkan kelasnya sebagai penyanyi yang bisa bernyanyi dan berbeda dengan kebanyakan produser musik/DJ lain.
Di sisa empat lagu gempuran kembali dilancarkan. Kelihaian Jevin mengolah detail lagu terlihat kembali. Ketika telinga mulai letih, sisa empat lagu ini dinamikanya justru menarik. Dalam “falling for a stranger” nuansa misterius membungkus lagu dance yang menaikan kembali tensi album ini. Lalu “safe space” dan tentu, “adrenalin” yang masih bertenaga tetap memacu adrenalin kita. Ditutup oleh “the a.m. flow” dengan kehadiran rapper Kara Chenoa.
Album ketiga Jevin Julian, “i will, i’m sure” ini memantapkan posisinya sebagai penyanyi/penulis lagu/produser/DJ yang semakin matang dan terdepan di ranah musik dance electronic di Indonesia. Kalaupun ada yang kurang dari album ini adalah kehadiran vokal Jevin dengan lagu-lagu yang lebih bernyanyi dalam balutan musik down tempo, dan berlirik bahasa Indonesianya.
Untuk para penggemar yang mengharapkan hal itu mungkin akan kehilangan. Tapi jika ingin bersenang-senang sambil mengetahui sejauh apa lanskap musik dance electronic di Indonesia album ini jelas jadi pilihan utama.

Eksplor konten lain Pophariini
Sawung Jabo & Sirkus Barock Rilis Album Live Mengejar Bayangan Menangkap Angin
Sawung Jabo menandai 50 tahun perjalanan bermusiknya dengan merilis sebuah album spesial bertajuk Mengejar Bayangan Menangkap Angin: The Live Album, sebuah karya yang menyatukan kembali semangat teatrikal Sirkus Barock dalam balutan aransemen langsung yang …
Morphose Angkat Kisah Asmara di Single Perdana Love Song
Band metalcore asal Semarang, Morphose menandai kemunculan lewat single perdana “Love Song” (11/07). Lewat single ini, mereka menyampaikan bagaimana perasaan-perasaan seperti marah, kecewa, dan kehilangan bisa berjalan beriringan dengan bentuk cinta yang lebih luas. …