Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas ini?
Angka streaming dan viralitas single, serta jadwal panggung yang padat, adalah data yang tidak terbantahkan. Pun ketika saya menyimak album kedua mereka ini. Lagu-lagu bertempo medium dengan karakter vokal Julius Kaisar yang bercengkok R&B dengan notasi vokalnya yang catchy segera menyelinap nyaman di telinga ini.
Tanpa sadar seluruh album terputar beberapa kali. Meskipun ringan dan catchy, temanya menarik perhatian. Cenderung prihatin sejujurnya. Kisah-kisah patah hati, dan rasa inferioritas dengan kord minor mendominasi. Saya menemukan pola, bagian pertama lirik lagunya selalu jadi bagian yang selalu mencuri perhatian.
Tentang warna favorit ungu muda dan kebiasaan lupa menyimpan kacamata di awal lagu, “Asing”. Seringnya mendapat buqet di pernikahan tapi sialnya masih juga belum dapat pasangan di “Giliranku”. Kisah kasih kasihan ini masih berlanjut dalam bait pembuka lagu “Lampu Kuning”, yang berkisah tentang (terpaksa) positif thinking, “Barangkali hujan lebat / susah sinyalmu / kubuat sepuluh kemungkinan ”
Dalam hits utama mereka “Sialan” yang berhasil menembus nomor satu Top 50 Songs bulan Juni 2024 versi Spotify, pola ini kembali digunakan, “Dari seribu jalan di dunia / mengapa berpapasan bertemu dia?”
Kalimat pembuka “HAHAHA” kembali berulang dinyanyikan dengan tidak kalah ngenes, “Saat kau senang, ku pasti kau lupakan / saat tak tenang, tebak siapa yang datang?”
Hal ini masih terus berulang dalam, “Tampar”, “Insya Allah”, “Segala-galanya” dan seterusnya. Pengecualian dalam lagu “Bukan Orangnya” Julian dkk. punya lagu yang lebih optimis,
“Lingkaranku kerap bertanya / Mengapa ku tampak biasa-biasa saja / Jalani hari dan tertawa / Apa selama ini ku tak benar cinta?”
Lalu timbulkan pertanyaan besar. Kenapa hanya ada secuil optimisme Juicy Luicy di sekujur Nonfiksi?
Semua temanya dibanjiri oleh patah hati dan rasa inferioritas. Meski harus diakui karakter vokal pop R&B Julian Kaisar sangat prima saat menyanyikan lagu sendu dan patah hati. Namun dengan Nonfiksi, Juicy Luicy rentan terjebak ke dalam lembah lagu-lagu kisah patah hati kasihan ini. Belum lagi karakter vokal sengau sendu Julian Kaisar itu ada di ambang batas tipis antara melankolis merdu dengan memelas kasihan memohon kesempatan untuk dicintai.
Rasa inferioritas dalam lagu Indonesia sendiri bukanlah hal baru. Sheila on 7 kerap melakukan ini dalam lagu-lagunya seperti “Jadikan Aku Pacarmu”, “Hari Bersamanya”, “Pejantan Tangguh,” “Seberapa Pantas”, “Itu Aku”, dan “Film Favorit”. Bedanya Duta dkk, mampu membangkitkan rasa positif dan optimisme lewat musik yang cenderung semangat dan menghentak. Pun bicara lingkup pop R&B, seniornya, RAN yang masih berada di kolam yang sama dengan Juicy Luicy pun terasa jauh lebih optimis dengan tema lagu yang positif dan pembahasan yang lebih luas.
Meski pada akhirnya data yang berbicara, dan menjual lagu kisah patah hati kasihan selalu berhasil dalam musik Indonesia sejak era 80an, adalah tantangan bagi Juicy Luicy untuk tidak terjebak di lembah kisah patah hati kasihan, dan berkiblat pada tema yang lebih optimis ke depannya.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …