Buntut Visa Ditolak, Tesla Manaf Jual Kaset untuk Penuhi Tabungannya
Tesla Manaf dengan baru, Kuntari, merilis album perdana Black Shirt Attracts More Feather melalui Orange Cliff Records pada Januari 2020. Gitaris neo-klasik jazz yang kini lebih banyak bermain noisebox ini banyak melakukan eksperimen untuk mengajak pendengar ke dalam dimensi gelombang elektrik.
Album ini berisi tujuh lagu yang dibuka dengan nomor “Cephalophore”. Nomor yang terdengar seperti bergemuruh di kepala. Kemudian lagu yang memiliki durasi terlama berjudul sama dengan album, muncul dengan bunyi-bunyian yang lebih menegangkan.
Melalui album ini, Kuntari ingin memaparkan sebuah ide, bahwasanya terkadang manusia lebih fokus terhadap kesalahan orang lain ketimbang milik pribadi.
“Black shirt attracts more Feather itu perumpamaan saya terhadap orang lebih cenderung merhatiin bulu yang nempel di baju gelap dibanding di baju terang biarpun jumlahnya sama aja. Semacam manusia lebih punya kecenderungan menilai sesuatu yang salah di orang lain tapi bias atau gamau tau sama perlakuannya sendiri,” ungkap Tesla dalam siaran pers.
Cover art album ini memunculkan sosok unggas. Hal ini berkaitan dengan haluan musiknya yang berubah sepenuhnya. Indikator bahwa Tesla Manaf Januari 2020 ini, genap dua tahun meninggalkan gitar, instrumen yang sebelumnya ia akrabi untuk beralih ke noisebox.
“Unggas, seperti Cendrawasih, itu cantik banget kalau dilihat sekilas dari jauh, begitu juga unggas lainnya. Tapi kalau dilihat dekat itu ada detail yang menurut saya gruesome di sekujur tubuhnya,” tutur Tesla. Pemaknaan ini dirasa pas untuk karier musiknya yang bergeser 180°.
Ia pun menjelaskan, “Orang lebih cenderung melihat achievement saya di masa lalu tanpa ngeliat kerapuhan yang saya miliki yaitu saya serius berjuang di jalur ini. Biarpun banyak orang/komunitas nolak saya diawalnya, tapi saya nunjukin kalau saya bisa ngasih kontribusi di dunia eksperimental Indonesia.”
Selain sudah beredar di layanan musik streaming. Kini album Black Shirt Attracts More Feather telah dirilis versi kaset dan bisa dibeli melalui Orange Cliff atau via akun Tokopedia di sini. Wah, pasti dengar dari alat pemutar kaset semakin bergerigi kegaduhannya.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …