Keluh Kesah Kisah Pandemi Turbokidz di Album Debutnya
Hari Jumat (18/11) lalu, Turbokidz menghadirkan album debutnya yang ia beri nama Oranye. Dirilis dalam format digital serta CD yang akan segera menyusul, album ini berisikan sebelas nomor yang beberapa di antaranya sudah pernah ia perdengarkan terlebih dahulu.
Beberapa nomor tersebut adalah “Tak Terbatas”, “Romantika”, dan “Waktu Yang Hilang” yang kini ditemani dengan nomor-nomor anyar macam “Ang$a”, “Biru”, “Ruang” dan “See You When I See You”.
Keseluruhan nomor tersebut merupakan buah rangkuman dari apa yang Turbokidz lalui selama masa pandemi ini. Meliputi berbagai fase naik turun dinamika seperti kisah percintaan, kehidupan sosial hingga pertemanan.
“Album ini terinspirasi oleh aksi-aksi musik seperti Indigo La End, Chrisye, Dewa 19, Daft Punk, dan Two Door Cinema Club yang mengisi hari-hari isolasi saya. Hasilnya didominasi lagu-lagu dengan tempo yang relatif pelan menuju medium, dengan balutan synthesizer dan dikendarai oleh riff-riff gitar, terasa kasar dan lembut secara bersamaan”, tutur Turbokidz.
Hampir seluruh proses penggarapannya ia lakukan secara mandiri, mulai dari penulisan lirik, alur produksi hingga ke tahapan mixing. Meski begitu, Turbokidz turut melibatkan beberapa kolaborator di album debutnya ini.
Hadir nama Sekaranggi, Eff Hakim, hingga Fadhilah Hasyyati (Coltrains) yang turut ambil bagian di album ini. Sementara untuk tahapan mastering sendiri dibantu oleh Johannes Abi.
Dari deretan nomor-nomor tersebut, nomor “Ang$a” menjadi focus track yang dipilih oleh Turbokidz. Bercerita mengenai sosok bermulut besar dan hanya memikirkan seputar materi, penggambaran cerita tersebut bisa disaksikan dalam video musik yang sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTubenya.
Solois bernama asli Ican Pane yang juga merupakan gitaris dari Pijar ini memulai kiprahnya di proyek solo ini sejak tahun 2020 lalu. Sejak saat itu, sudah ada beberapa rilisan yang ia lepas, sebut saja dengan deretan single serta mini album Http 404 dan album debutnya, Oranye.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …