Kemeriahan IDGAF (Belum) Berakhir
Meskipun I Don’t Give A Fest (IDGAF) 2021 resmi berakhir pada Sabtu (10/04) malam kemarin, namun kemeriahannya masih tetap berlanjut.
Dari tanggal 1-10 April, IDGAF sukses menghadirkan kemeriahan yang luar biasa. Sederet penampilan musik dari 100 persen musisi Indonesia tampil menemani waktu-waktu senggang fans dan penikmat musik tanah air.
Dari yang nama-nama besar seperti Isyana, Fourtwnty, The SIGIT sampai nama-nama baru di industri musik seperti TOWR, Peraukertas, Virdania, Morad Mad Madmen dan Manja yang tergabung dalam Irama Kotak Suara bisa ikut bagian dalam festival ini. Ini bukti bahwa IDGAF merangkul semua nama di musik, tak melihat dari latar belakang mereka.
Selain itu, hadirnya program tayangan seperti Bandungsche Sessie dan Yogyakarta Istimewa yang menyajikan local heroes atau jagoan dari masing-masing daerah itu menunjukkan bahwa Pophariini lewat IDGAF ingin merangkul banyak kota selain Jakarta dalam kemeriahan ini.
Selain musik, IDGAF juga merangkul beberapa elemen menarik seperti Food dan Art. Lawless, BB Mountain Boys, Earhouse dan Kios Ojo Keos didapuk menjadi official FNB partner. Keempat entitas ini dengan ciamik menghadirkan produk-produk spesial IDGAF-nya dari kopi sampai makanan spesial.
Dari segi art-nya, band seperti Teenage Death Star mempergunakan momen IDGAF untuk membuat kompetisi seni rupa yang mengundang banyak ‘seniman pemula’ untuk membuat karya yang bertemakan IDGAF. Beberapa karya yang masuk bisa dinikmati di laman Pophariini.com
Last but not least adalah penampilan spesial di hari terakhir: Danilla Disco Set menyajikan sebuah pertunjukan berbeda dari Danilla yang umum kita lihat sebelumnya. Bergaya ala biduan di acara Televisi di era 80/90-an, Danilla menyanyikan repertoirnya lengkap dengan aransemen yang lebih vintage-laidback-disco, ditemani penari-penari dan lampu sorot yang eksentrik, menambah gemerlap.
Fourtwnty mempertontonkan sesuatu yang berbeda. Khusus di IDGAF, mereka menyanyikan dua single terbarunya, “Neomonorpha” dan “Kursi Goyang”. Keduanya dibawakan dengan versi tematis. Sang vokalis Ari Lesmana dengan santainya duduk di kursi goyang tatkala menyanyikan lagu “Kursi Goyang”, amat damai menyaksikan mereka.
Untuk penampilan pamungkas, IDGAF menyajikan sebuah kolaborasi yang out of the box, beyond coolness dan sungguh tak terduga sebelumnya antara Isyana Sarasvati dan Dead Squad. Di atas kertas, harusnya kedua musisi itu tak seharusnya bersama, namun ternyata IDGAF bisa memutarbalikkan itu semua. Dengan kerennya, baik Isyana maupun Dead Squad bisa berkomunikasi dengan baik, satu per satu repertoir dari Isyana dan Dead Squad dengan mudah dan apik dilibas oleh mereka. Ini bukti bahwa sejatinya, musisi bisa bekerjasama dengan baik, tanpa mengenal batasan genre.
Apakah kemeriahan IDGAF benar-benar akan berakhir? Jawabannya adalah tidak. Kami masih punya beberapa konten menarik yang bisa kalian nikmati sampai seminggu ini. Apa itu, tunggu saja nanti.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Alasan Superman Is Dead Enggak Bubar
Pophariini berkesempatan untuk meliput Festival 76 Indonesia Adalah Kita Solo di De Tjolomadoe, Karanganyar pada Sabtu (26/10). Acara ini dimeriahkan beberapa band punk-rock tanah air, salah satunya Superman Is Dead (SID). Kami berkesempatan menemui …
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …