Kisah Remaja dan Dinamikanya di Album Debut Weda
Satu lagi nama belia yang siap untuk mengambil tempat di kancah musik dalam negeri. Setelah dalam beberapa waktu ini memperkenalkan diri dengan nomor-nomor seperti “a phase”, “distraction” dan “game of pretend”, kini Weda mantap melangkah dengan album debutnya, denial.
Solois asal Surabaya berusia 15 tahun ini membawa sebelas nomor di album debutnya tersebut, termasuk tiga nomor di atas. Perilisannya pun dibantu oleh Semesta Records, label rekaman milik Rian Ekky Pradipta (D’MASIV).
“Album ini adalah segalanya bagiku. Ia menunjukkan sejauh mana pertumbuhanku dan seberapa cepat aku disuruh untuk beradaptasi dengan semua hal. Berisi patah hati, kekacauan, serta tanda tanya besar yang ditujukan kepada diriku dan semua orang lain”, tuturnya melalui rilisan pers.
Weda juga mengaku bahwa ia terinspirasi dari banyak musisi dalam proses berkarya. Tersebut nama-nama besar seperti Olivia Rodrigo, Billie Eilish hingga Lewish Capaldi yang karya-karyanya mempengaruhi Weda.
Ia dibantu oleh Nurul Damar Ramadhan alias Dawairama sebagai produser, yang mana seluruh proses penggarapannya dilakukan di dua tempat di Jakarta, yakni Dawairama Studio dan REP Home Studio.
“Weda adalah musisi dan pencipta lagu yang tahu ke mana arah musiknya. Gue merasa ditandang untuk bisa meramu apa isi kepala remaja usia 15 tahun dan menuangkan rasa itu di dalam balutan musik yang akan menjadi identitasnya”, sambut Rama.
Melalui denial, Weda menyimpan sebuah harap bahwa album debutnya ini bisa memukau para pendengarnya.
“Aku tak punya harapan yang muluk untuk album ini selain memukau dalam segala hal”, tutup Weda.
Denial, album debut dari Weda Mauve sudah bisa disimak di berbagai platform. Format fisiknya juga akan menyusul dalam waktu dekat.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …