Kisah Syahdu Pertemuan Jason Ranti dan Sapardi Djoko Damono

Aug 15, 2019

Belum lama ini, musisi Jason Ranti merilis video klip untuk lagu “Lagunya Begini Nadanya Begitu di saluran Youtube miliknya, Departemen Penerangan. Yang menarik dari video terbaru Jeje ini adalah bahwa video ini menangkap pertemuan syahdu antara Jason Ranti dengan penyair Sapardi Djoko Damono.

Sesuai dengan isi dari lagu tersebut, lagu “Lagunya Begini Nadanya Begitu” memang ditulis Jeje untuk legenda penyair Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Sang sutradara, Anggun Priambodo menangkap pertemuan kasual nan intim tersebut lewat kamera seadanya, jujur tanpa ada hiasan dan teknis visual yang menakjubkan. Kepada PHI, Anggun Priambodo mengisahkan pertemuan sekaligus pembuatan video klip tersebut.

“Tanggal 22 Juli gue ketemu Jeje dan Dado (manajernya) waktu kebetulan ada acara kekeluargaan dan pekerjaan bidang seni di kawasan Menteng. Disana mereka bilang tertarik mau kerjasama membuat video musik di album barunya,” ungkap Anggun.

Lewat manajernya, Anggun mendapat CD Sekilas Info. Sang sutradara yang juga aktor di film Marlina: Pembunuh Dalam Empat Babak ini menyimaknya dalam perjalanan Tangerang – Jakarta untuk menjenguk ibunya yang dirawat karena serangan jantung.

Jason Ranti / Foto: dok. Koboy Kampus

“Gue jatuh cinta sama “lagunya begini nadanya begitu”, ungkap Anggun.

Karena setiap hari selama seminggu itu dirinya intens ketemu Jeje, maka Anggun dengan mudah mengutarakan ide untuk membuat video klip untuk lagu tersebut.

“Gue cerita idenya adalah dia main ke rumah pak Sapardi, membayangkannya adalah kalau Jeje temen SMA sampai kuliah dia terus SMS-an atau WA bilang “gue mau main, lo ada di rumah nggak?”, “Yuk kesini aja gw lagi santai.” kata Anggun.

Sempat tertunda karena Pak Sapardi yang dirawat di RS Fatmawati, akhirnya tanggal 29  Juli, video ini tereksekusi dengan baik. Jason Ranti, Dado manajernya, Anggun serta beberapa teman dekat membesuk Pak Sapardi di rumahnya.

Sapardi Djoko Damono / dok. instagram

“Pagi hari gue hubungin Jeje kalau gue mau ikut jenguk. Tapi gue akan bawa kamera aja sekalian utk kalau tiba-tiba momen itu gak akan kembali dan bisa merekamnya. Tgl 29 sore gw janjian sama Dado dan Jeje di resto samping komplek dosen UI Ciputat,” cerita Anggun.

Sekadar informasi, ini adalah pertemuan pertama Jason Ranti dan Pak Sapardi setelah lama sekali tidak bertemu.

“Kalau menurut Jeje dan Pak Sapardi ini sudah setahun mereka tidak bertemu,” ungkap Anggun.

Di video tersebut sesuai dengan ekspetasi Anggun, bahwa pertemuan mereka menjadi sesuatu yang hangat seperti dalam lagunya. Pertemuan seorang teman, sahabat, sodara, anak bapak atau manusia.

Jason Ranti, Anggun Priambodo dan team bersama Pak Sapardi Djoko Damono / dok. @wizra.uchra (instagram)

Selama dua jam dihabiskan Jason Ranti dan Anggun bermain di rumah sastrawan yang terkenal dengan puisi-puisinya, salah satunya adalah Hujan bulan Juni, salah satu karya yang telah dilayarlebarkan tahun 2017. Beragam topik bergulir hangat di dalam obrolan tersebut.

“Mulai dari kesehatan, aktifitas ngajarnya, menulis, tentang Rendra, Bumi Manusia, lagunya Jeje, tentang kota Solo, dan masa SMA sampai kuliah di Jogja sampai pindah ke Jakarta,” ujar Anggun.

Momen kehangatan ini sangat berkesan bagi Anggun.

“Gue punya impian juga pingin ketemu Pak Sapardi. Rasanya momen kehangatan itu sudah bisa gue bayangkan akan datang saat kita bertemu beliau. Bertemu di rumahnya, tempat dia tinggal setiap hari sejak 1995, tempat dia bekerja menulis,” kata Anggun.

beberapa seri gambar pertemuan Jason Ranti dan Sapardi Djoko Damono / dok. @wizra.uchra (instagram).

“Semua kehangatan itu masih melekat. Gue rekam penuh selama dua jam jam, kamera gue sampe habis baterenya,” tutupnya.

Penasaran kira-kira seperti apa pertemuan kasual nan hangat dan syahdu antara Jason Ranti dan Pak Sapardi Djoko Damono? Silakan simak video di bawah ini.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …