Kuliner Penopang Skena Musik Semarang

May 30, 2023

“Makan nggak makan asal kumpul” dinyanyikan Slank pada 2003. Adagium itu tentu sudah kurang relevan. Pertama, makan adalah kebutuhan dasar dan tidak mungkin tergantikan. Kedua, seringkali makan menjadi alasan untuk orang-orang berkumpul, mulai dari makan keluarga, buka bersama, agenda nongkrong, jadwal pacaran, hingga alasan melanjutkan obrolan setelah mengunjungi gigs.

Seperti kota-kota lain, di Semarang ada tempat makan yang menjadi lokasi kumpul orang-orang setelah mendatangi gigs atau menjadi lokasi favorit menjamu band yang sedang tur ke Semarang. Bahkan memang banyak “cah-cah skena” yang membuka atau mengelola bisnis kuliner sebagai sumber pendapatan. Lebih jauh, ada bisnis kuliner beberapa kali menyokong gigs lokal di Semarang.

Merangkum kuliner sebuah kota dalam satu artikel jelas sangat sulit. Apalagi Semarang sebagai salah satu kota pelabuhan memiliki sejarah akulturasi yang kental. Berikut beberapa destinasi kuliner pilihan personal yang cocok untuk dikunjungi ketika kalian tur atau berkunjung ke Semarang.

 

1. Soto Pak Min/ Soto Yesus

Tempatnya persis di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Jalan Gajah Mada, mungkin itu juga sebutannya menjadi Soto Yesus atau Soyes. Soyes mulai buka pada pukul 23.00 WIB sehingga selalu menjadi destinasi kuliner pasca mengunjungi gigs. Coba kalian lihat gerobak sotonya, ada puluhan sticker band di sana. Durga, Brigade of Crow, The Cat Police, Rub of Rub, Sundancer, Milledenials, The Jansen dan Sunlotus adalah beberapa band yang pernah menikmati soto ayam bertemankan beragam sate dan gorengan di tempat ini.

 

2. Rawon Mami

Rawon Mami yang bertempat di Kompleks GOR Tri Lomba Juang ini dikelola oleh Bondan a.k.a  Pak B (Don’t Look Back, Serempet Gudal, Fun Box, ex-Sunday Sad Story). Rawon Mami buka pada dari jam 8 malam sampai jam 3 pagi. Jam paling tepat untuk menikmati daging sapi berkuah kluwek ditambah telur asin dan kerupuk.

Selain dikelola oleh personel band, Rawon Mami juga selalu mensponsori Weekend Attention, gigs lokal di Semarang yang Juni nanti menggelar helatan ketiganya.

 

3. Kedai Pinara

Masih di kawasan GOR Tri Lomba Juang, Kedai Pinara menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk menikmati masakan khas Tionghoa dengan bahan makanan halal seperi ayam, udang, cumi, dan lainnya. Jika kalian luang antara pukul 17.00 sampai 24.00 WIB, usahakan mencicipi olahan bumbu szechuan di kedai ini.

 

4. Warung Kalimo

Saat kami berkunjung kami disambut Rangga, personel band celtic-punk Semarang Billy the Kid dan ditemani salah satu pengelola Kalimo melayani sambil mengenakan t shirt The Muffs! Jelas Kalimo sangat dekat dengan musik. Konsepnya warung kopi sederhana di pinggir jalan, tetapi yang menarik menu mereka yang berisi Kopi Liong, Kopi Oplet, dan Kopi Bis Kota yang menjadi ikon kopi daerah Jabodetabek.

Warung Kalimo buka pada pukul 15.00 sampai 22.00 WIB, jam-jam krusial ngopi sore di bawah pohon sambil menikmati kota Semarang.

 

5. Penyetan Bu Nur

 

Jika berkunjung ke warung penyetan favorit mahasiswa Undip Tembalang ini, pastikan mencicipi segala menu bakaran, juga beragam olahan Gongso yang menjadi khas Semarang. Buka sejak jam 09.00 hingga 22.00 WIB, Penyetan Bu Nur jadi pilihan penting untuk makan siang atau mengisi perut menjelang gigs.

Penyetan Bu Nur terletak di Jalan Mulawarman Utara Dalam II, Bulusan, Kec. Tembalang, Kota Semarang.

 

6. Sit and Stoned

Jika kalian ingin “ngopi with view” rasanya Sit N Stoned jadi lokasi yang cocok. Bertempat di kawasan Lapangan Tembak belakang Undip Tembalang, Sit N Stoned menawarkan aneka kopi, toast, dan burger juga hamparan lanskap hijau yang menenangkan.

Jika kalian beruntung, kalian akan bertemu dengan Refi Pratama, gitaris band indiepop Semarang, Beverly Line.

 

7. Gang Lombok

Gang Lombok adalah salah satu lokasi kuliner legendaris di Semarang. Ada Es Puter Gang Lombok, Lunpia Gang Lombok, Mie Siang Kie, dan Aneka Es Gang Lombok. Ini seperti paket lengkap: makan siang mie, mencicipi es untuk mengobati gerahnya Semarang, lalu membeli lunpia sebagai oleh-oleh.

 

8. Rumah Makan Kelengan (non-halal)

Jalan Wotgandul di Semarang memang terkenal sebagai pusat kuliner non-halal. Dari beragam pilihan itu, Rumah Makan Kelengan menjadi salah satu tempat favorit. RM Kelengan buka dari jam 10 pagi hingga 8 malam. Jika kalian ke Kelengan, pastikan kalian mencicipi Sate Babi, Sate Samcan, Garang Asem Babi, dan Babi Garing Gurih. Kalian juga bisa bekal aneka menu Bakpao Kelengan sebagai bekal di venue gigs.

 

Foto-foto: Bima/ @rottenslice


Penulis: Gregorius Manurung | Instagram: @gregoriusthmanurung
Mahasiswa off-side Sastra Indonesia Undip dan staf redaksi Highvoltamedia.com. Tulisannya terbit di Highvoltamedia.com, Tirto.id, dan beberapa webzine/zine. Sedang merencanakan pendirian penerbitan musik dan subkultur lokal, terkhusus Semarang.

Penulis
Gregorius Manurung
Mahasiswa off-side Sastra Indonesia Undip dan staf redaksi Highvoltamedia.com. Tulisannya terbit di Highvoltamedia.com, Tirto.id, dan beberapa webzine/zine. Sedang merencanakan pendirian penerbitan musik dan subkultur lokal, terkhusus Semarang.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Alasan Efek Rumah Kaca Enggak Bubar

Efek Rumah Kaca memulai rangkaian tur bertajuk Request Your Setlist bulan Oktober lalu di Jakarta Pusat. Mereka sempat menceritakan bagaimana kesan selama menjalani tur yang sukses berakhir hari Kamis, 5 Desember 2024 di Surabaya.  …

Banda Neira Kembali: Menyapa Penggemar Setelah Sewindu Hiatus

“Sampai kita tua…sampai jadi debu…” Penggalan lirik tersebut mungkin sudah ramah di sebagian telinga masyarakat Indonesia. Di Alam Sutera, setidaknya malam minggu itu, penonton langsung berbondong-bondong maju ke paling depan. Mereka bernyanyi bersama, suasana …