Lagu anak kini kian menggeliat, setelah lama tenggelam, genre ini (jika bisa disebut itu) pelan-pelan bangkit. Ada satu dua musisi yang terpanggil untuk kembali merilis lagu anak.

Oke, lagu anak sempat mengalami era keemasannya di 90-an, saat itu muncul trio kwek-kwek, Tina Toon, Ria Enes, Enno Lerian, Chikita Meidy, Bondan Prakoso, Joshua, dll. Papa T Bob menjadi pencipta lagu anak sejuta umat menjadi ikon yang tak terpisahkan dari lagu anak. Hingga 2000-an ekses dari lagu anak masih bisa dirasakan. Sherina Munaf dan Tasya menjadi dua nama yang populer di masa itu.

Bicara lagu anak, sadar atau tidak ternyata ada ‘usaha-usaha’ untuk membangkitkan lagu anak yang digagas oleh musisi. Terhitung dari era 2000an sampai hari ini. Siapa saja mereka? Simak enam diantaranya.

1. Mocca – Untuk Rena

Di tahun 2005, band indiepop asal Bandung ini membuat sebuah album rekaman soundtrack Untuk Rena, sebuah film yang mengangkat kisah hidup anak di panti asuhan. Meski tidak ajeg disebut lagu anak, namun kisah inspiratif dari film tentang anak-anak ini menjadikan Mocca layak untuk diapresiasi lebih.

2. Naif – Bon Bin Ben

Naif dan buku cerita Bon Bin Ben / dok. istimewa

Bonbinben (singkatan Kebon Binatang Band) adalah proyek Naif yang boleh dibilang mulia. Proyek buku cerita dan album musik yang dirilis tahun 2008 hasil kerjasama Naif dengan Pustaka Lebah ini adalah bentuk kontribusi Naif terhadap dunia hiburan anak-anak. Tujuannya mulia: agar anak-anak tidak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.

3. Di atas Rata-Rata

Album kompilasi Di atas Rata-Rata

Di Atas Rata Rata adalah proyek idealis dari Erwin Gutawa & Gita Gutawa yang punya tujuan mulia: menunjukkan kemampuan anak Indonesia dengan kualitas di atas rata-rata. Proyek ini berangkat dari sebuah keyakinan mereka berdua bahwa negara kita melahirkan bibit-bibit luar biasa yang perlu dikembangkan dan diapresiasi. Sebanyak 13 anak diperkenalkan di debut album yang diproduseri oleh duo ayah dan anak ini, bukti bahwa Indonesia tak kehilangan insan-insan berkualitas di masa yang akan datang.

4. #SaveLaguAnak – Bersama

Mirisnya lagu-lagu anak tentu menjadi perhatian dari para senior, mantan penyanyi cilik yang dulu pernah bersinar. Lewat single “Bersama” #SaveLaguAnak adalah gagasan yang layak teruskan untuk kembali membuat lagu anak makin bergairah.

5. Oppie Andaresta – Lagu untuk Bumi

Pengalaman pribadi menjadi ibu menjadi ide buat penyanyi/penulis lagu Oppie Andaresta untuk membuat album anak. Tak mau setengah-setengah, bersama grup anak-anak Suara Anak Bumi, ia pun mengajak musisi-musisi handal dari Gugun dari GBS sampai Indra Lesmana. Lewat album yang punya pesan tentang lingkungan hidup, musisi yang juga Duta Lingkungan Hidup 2011 ini ingin mengajak anak-anak usia sekolah untuk melestarikan lingkungan sekitarnya.

6. Duo Mobysade

Akhirnya, dari minimnya penyanyi-penyanyi cilik yang menyanyikan lagu-lagu anak, muncul ke hadapan kita hari ini duo musisi cilik, Moby (gitar) dan Sade (contra bass) yang adalah anak dari sutradara Eugene Panji. Mereka hadir dengan dimensi lain, membawa misi khusus: memperkenalkan musik jazz sedini mungkin. Album bertajuk My Very Best Friend yang diproduseri Ali Akbar (eks The Groove) ini adalah bukti bahwa Indonesia punya tunas-tunas muda berbakat dan berkualitas.

________