Lagu-Lagu Religi Terbaik untuk Menemani Puasa Ramadan

May 9, 2019

Momentum bulan suci Ramadan dalam beberapa tahun terakhir menjadi lahan emas untuk pelaku bisnis rekaman mendulang uang.  Namun harus diakui semakin tahun pamor lagu religi malah semakin redup. Entah karena formula yang dipakai itu-itu saja atau memang kadar religiusitas di media kini sudah semakin menjadi-jadi.

Beberapa lagu justru mampu melampaui sekat batas waktu maupun kelompok pendengarnya. Lagu-lagu ini beberapa mungkin tidak diniatkan sebagai lagu religi, namun syair-syairnya justru mampu menyampaikan nila-nilai universal agama seperti  kebaikan dan cinta kasih pada sesama. Pop Hari Ini memilih lagu-lagu religi terbaik untuk menemani menjalankan ibadah puasa Ramadan

 

Bimbo – Tuhan: Format terbaik lagu religi. Relevan untuk semua yang percaya Tuhan, tanpa melihat latar belakang keyakinan.

 

Ebiet G. Ade – Dia Lelaki Ilham Dari Surga
Kisah para nabi lewat lirik-liri penuh metafora. Sampai hari ini masih belum berhenti  mengundang rasa kagum.

 

Chrisye – Damai Bersama-Mu: Ungkapan syukur dan pujian kepada  Tuhan lewat bahasa yang paling tulus. Damai, tanpa mengintimidasi.

 

Letto – Sebelum Cahaya (Letto): Tentang kerinduan kepada Sang Pencipta di sepertiga malam terakhir sebelum fajar.

 

Efek Rumah Kaca -Debu-Debu Berterbangan: Pengingat adanya hari akhir. Dingin, kelam, namun megah secara bersamaan.

 

Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan – Kuldesak : Versi lite dari “Tuhan” milik Bimbo.

 

Barasuara – Hagia: Hagia adalah Hagia Sophia, bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul, Turki. Diinterpretasikan dengan baik lewat lirik yang ditulis Iga Massardi, ditutup dengan paripurna melalui penggalan Doa Bapa Kami.

 

Sheila On 7 – Lihat, Dengar, Rasakan: Selain hubungan vertikal kepada Pencipta, setiap agama juga mengajarkan kebaikan kepada sesama.

 

Ahmad Dhani, Chrisye – Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
Uji ketulusan keimanan lewat sebuah pertanyaan sederhana. Fun fact, Ahmad Dhani membeli lisensi lagu yang aslinya adalah “Tears Never Dry” milik penyanyi Swedia. Stephen Simmonds lalu digubah liriknya dalam bahasa Indonesia.

 

Chrisye -Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Chrisye berulang kali menangis saat melakukan take vokal. Taufiq Ismail sebagai penulis lirik nyaris menyerah, sebelum akhirnya menemukan penggalan surat Yasin ayat 65 saat membaca Al-Qur’an.

 

Dewa 19 – Laskar Cinta Chapter One
“Jika kebencian meracunimu kepada manusia lainnya maka sesungguhnya iblis sudah berkuasa atas dirimu” Such an irony, Dhan…..

 

____

Penulis
Fakhri Zakaria
Penulis lepas. Baru saja menulis dan merilis buku berjudul LOKANANTA, tentang kiprah label dan studio rekaman legendaris milik pemerintah Republik Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sehari-hari mengisi waktu luang dengan menjadi pegawai negeri sipil dan mengumpulkan serta menulis album-album musik pop Indonesia di blognya http://masjaki.com/

Eksplor konten lain Pophariini

Siniar Pop – Saleh Husein

Siniar Pop kembali dengan menghadirkan Saleh Husein dari White Shoes & The Couples Company dan The Adams sebagai bintang tamu. Sudah sering tampil di berbagai podcast, kehadiran Saleh yang kerap disapa Ale di Siniar …

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan