Lebih Dekat dengan Dekat Lewat Numbers

Oct 12, 2018

6. Comedy

Chevrina: Ceritanya tentang Bos. [Tertawa]
Kamga: “Comedy” ini adalah salah satu dari beberapa lagu ketuhanan [tertawa] yang ada di album. Jadi si “Comedy” ini ceritanya tentang…si penulis lagu ini merasa kalau Tuhan itu sebenarnya baik, tapi Dia punya selera humor yang kita enggak mengerti. Kadang kita suka merasa kalau Dia itu bukan ketawa bareng kita, tapi Dia menertawakan kita. Jadi di satu sisi, bersyukur masih bisa bertahan terus sampai sekarang. Tapi di sisi lain kayak, “Ini lucu ya buat Lu?”
Chevrina: “Kalau sayang kenapa diujinya segini?” Memang selera humornya kita enggak bisa ngerti.
Kamga: Kita enggak tahu, entah Dia tinggi banget atau agak kurang. [Tertawa]
Chevrina: Atau agak kejam! [Tertawa]

 

7. Amen 

Kamga: Satu lagi lagu ketuhanan, tapi lebih positif. [Tertawa] Jadi “Amen” ini sebenarnya awal ceritanya tentang kami menganalogikan panggung itu kayak pertunjukan sulap. Kami kayak pesulap yang mau melakukan trik. Permasalahannya, ketika kami lakukan trik, itu pasti akan banyak…kalau di masalahnya kami, pasti akan banyak teknis, keraguan, kurang percaya diri, segala macam. Seberusahanya untuk bikin pertunjukan sulap yang sempurna, ketika kami lakukan triknya itu kadang akhirnya kami tetap harus berserah. Jadi akhirnya, kami merasa kalau kata mantranya bukan “abrakadabra”, tapi “amin.”
Chevrina: “Semoga kita berhasil.” “Amin!”
Kamga: Ketika ini dilakukan, semoga benar.

“Comedy” . Tuhan itu sebenarnya baik, tapi Dia punya selera humor yang kita enggak mengerti.

8. Why Worry

Chevrina: Jadi salah satu personelnya punya grup WhatsApp keluarga. Biasanya, isi WhatsApp keluarga enggak lain kalau bukan bertengkar masalah kepercayaan atau pilihan pemerintahan lu siapa. Ini isinya kebetulan positif. Jadi ada satu wejangan yang omong begini: “Lu punya masalah. Lu tahu jalan keluarnya. Dan why worry? Tapi lu punya masalah. Lu enggak tahu jalan keluarnya. Dan why worry?” Jadi akhirnya kami merasa itu masuk akal. Lu pasti akan mati juga, lu kenapa worry? Lu bisa, ya lu tenang, dong.
Kamga: Lu tahu lu enggak punya jawabannya.  Jadi ya sudah, pasrah saja. [Tertawa]
Chevrina: Daripada ada yang dikhawatirkan, pasrah saja. Makanya kami jadikan lagu: “Kayaknya ‘why worry‘ cocok banget, nih.
Kamga: “Why Worry” jadi kayak wejangan buat hati masing-masing, buat jadi pegangan.

 

____

1
2
3
Penulis
Hasief Ardiasyah
Hasief Ardiasyah mungkin lebih dikenal sebagai salah satu Associate Editor di Rolling Stone Indonesia, di mana beliau bekerja sejak majalah itu berdiri pada awal 2005 hingga penutupannya di 31 Desember 2017. Sebenarnya beliau sudah pensiun dari dunia media musik, namun kalau masih ada yang menganggap tulisannya layak dibaca dan dibayar (terutama dibayar), kenapa tidak?

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Petualangan Imajinatif The Superego Lewat Single Vespa Tua

Band indie rock asal Lampung yang bermusik dengan nama The Superego resmi hadirkan karya anyar berupa single dengan tajuk “Vespa Tua” hari Jumat (19/07). Lagu ini mengambil inspirasi dari perjalanan Fuad sang vokalis saat …