Liputan: Perilisan Buku Bandung Pop Darlings

• Sep 19, 2019
Jumat (14/09) kemarin menjadi momen perilisan buku Bandung Pop Darlings yang ditulis Irfan Popish dan diterbitkan oleh EA Books. Buku yang berceritan tentang perkembangan 2 dekade tumbuhnya skena indie pop di Bandung antara tahun 1995-2015 ini menjadi salah satu dokumentasi yang penting untuk membaca perkembangan subkultur di Bandung.
Bertempat di Garage Room, Bandung acara perilisan buku yang sekaligus jadi ajang reunian para pelakunya di era 90, 2000an dihadiri oleh banyak muda-mudi generasi milenial di bawahnya yang juga tertarik dengan buku pertama yang menjadi dokumentasi skena Bandung era 90an itu dan lebih spesifik lagi mengerucut pada 1 genre spesifik, yaitu indie-pop (britpop).
Acara sendiri diisi oleh diskusi yang terbagi ke dalam beberapa sesi. Dengan sebagai moderator Alvin Yunata dan Amenkcoy. Lalu Helvi (FFWD records), Niskhkra, Mawir, Ade Muir, Uci “Kubik”, Sutuq lalu dari perwakilan generasi sekarang, Joz (Maritime), Mirza Nadhif Ardana, personil band Turks & Caicos juga diminta untuk menjadi pembicara.
Acaranya sendiri berjalan sangat menarik dan cair karena Alvin sebagai moderator merupakan salah satu yang terlibat dalam skena indie-pop sejak 1995. Dan pada akhirnya diskusi melebar menjadi membahas soal kondisi skena Bandung saat ini. Yang ternyata menjadi keresahan banyak pihak karena dianggap kurang bergairah.

Penulis
Fari Etona
Pendenger musik pop dan rock, serta pecinta binatang dan pemakan buah-buahan.

Eksplor konten lain Pophariini

Kidunghara dan Gloria Jessica Hadirkan Rilis Single Kolaborasi Kanvas Abadi

Setelah merilis album Persembahan Vol. 1 bulan April 2024, proyek musik Fiko Nainggolan bernama Kidunghara kembali dengan karya terbaru “Kanvas Abadi” (13/06). Tak asyik sendirian, ia berkolaborasi dengan penyanyi Gloria Jessica dalam membawakan single …

Akselerasi Kreatif Musik Kemenekraf Dukung Kolaborasi Metal dan Rapai di Aceh

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui program Akselerasi Kreatif Musik mempertemukan band metalcore Killa The Phia dengan komunitas musik tradisi Rapai Pasee Raja Buwah untuk sebuah kolaborasi yang membuktikan musik keras dan musik akar bisa …