Lirik Lagu Gala Bunga Matahari Sal Priadi untuk Mengenang yang Telah Tiada
Setelah rutin mendengarkan lagu “Dari planet lain” milik Sal Priadi setiap kali membuka laman media sosial, kini lagu sang solois dari album MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS lainnya berjudul “Gala bunga matahari” berkesempatan untuk ikut eksis di jagad dunia maya.
Seperti yang pernah disampaikan Sal dalam artikel wawancara bersama Pophariini sebelum sang album rilis, lagu “Gala bunga matahari” tentang perasaan ditinggal sama seseorang yang sudah tiada dan melibatkan Gala Yudhatama (Hursa) dalam penggarapan.
Aransemen lagu sebenarnya sudah jadi sebelum Sal menemui Gala. Tapi ia mereasa masih ditambah bunyi-bunyian yang lain. Akhirnya, Rifan Kalbuadi selaku produser utama didampingi Gala sebagai co-producer lagu.
“Gue merasa pengalaman yang Gala punya dan tentu saja persoalan teknis (musik) yang dia kuasai kayaknya bisa ngasih aksen yang menarik di lagu ini. Gue ajakin dia di tengah-tengah proses,” kata Sal.
Kami sempat menghubungi Gala untuk menanyakan perihal lagu yang memakai namanya sebagai judul ini. Ia membenarkan bahwa “Gala bunga matahari” memang menceritakan orang yang sedang mengalami kehilangan.
“Tahun lalu Ibuku meninggal 100 hari setelah Bapakku. Sedih tapi tetap kudu ‘kartun’. Makanya lagunya juga ta bikin riang-menyedihkan begitu suasananya,” jelas Gala soal aransemen lagu.
Istilah ‘kartun’ yang dimaksud Gala maupun Sal, ketika menghadapi kesedihan harus merasa bisa tetap menemukan kebahagiaan. Buat yang sedang merasa kehilangan, mari dengarkan lagu “Gala bunga matahari” sambil menyimak lirik di bawah ini.
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Hati yang gembira sering kau tertawa
Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Kan ku ceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada disetiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada dihatiku selamanya
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak sekarang janji kita pasti kan bertemu lagi
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …
Rayakan Hidup, Geura Luncurkan Album Mini Dansa Melirih
Solois pop asal Samarinda, Geura meluncurkan album mini berjudul Dansa Melirih (20/12). Lewat sesi wawancara yang berlangsung hari Senin (16/12), pria yang bernama Muhammad Wisnu Yudistira ini menceritakan karier musiknya dan bagaimana kisah di …