Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.
Remedy menanggapi pertanyaan pengikutnya dengan sebuah syarat, apabila lagu “Empati Tamako” bisa meraih 1 juta pendengar sampai tanggal 31 Desember 2024, TTATW siap muncul lagi tahun 2025.
Melihat respons Remedy, Pophariini langsung memutuskan untuk membuat artikel lirik lagu “Empati Tamako”. Seperti biasa, kami mengontak sang musisi tentang proses pembuatannya. Ia membuat lagu tersebut di tahun 2011 saat bekerja di sebuah pabrik di Pulo Gadung.
“Jadi hanya mempunyai waktu di tanggal merah dan akhir pekan untuk mengerjakan demo dan lirik,” ketik Remedy hari Minggu (10/11) via direct message Instagram.
Berbicara soal apa yang ingin disampaikan kepada pendengar lewat “Empati Tamako”, Remedy menegaskan pendengar bisa mencari jawaban sendiri setelah mendengarkan lagu keseluruhan.
“Ketenangan atau kedamaian adalah sebuah proses yang terus berjalan tanpa titik akhir,” pungkasnya.
Untuk para pendengar TTATW yang rindu menyaksikan penampilan mereka di panggung, mari dengarkan lagu “Empati Tamako” sambil membaca contekan lirik di bawah ini.
Mereka akan berkata
Kesedihanmu akan pergi
Terhempas angin
Angin selatan yang penuh debu
Terbawa sampai ufuk
Ufuk timur
Terjauh
Ufuk timur
Terjauh
Dan kau akan terdiam
Bertanya dalam hati
Kapan ini ‘kan
Berakhir dan terbawa
Sampai ufuk timur
Terjauh
Ufuk timur
Terjauh
Dan kau
Pernah melangkah
Kaki dan terjengkal
Sadar dan melantunkan
Terang yang kau dambakan
Hilanglah semua yang kau tanya
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …
Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS
Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …
Saya menangis membaca ini PHI