Lirik Lagu Merah Monkey to Millionaire Punya Makna Tersembunyi
Setelah membahas lirik lagu Hindia “Kita Ke Sana” bulan Juli lalu, kali ini Pophariini memilih salah satu trek yang dihasilkan Monkey to Millionaire dalam album Lantai Merah berjudul “Merah”.
Tahun ini album tersebut menginjak usia perayaan yang ke-15 tahun. Penulis kontributor kami, Arman Dhani sudah membahasnya awal 2024. Demi memenuhi artikel lirik lagu “Merah”, kami menghubungi Wisnu Adjie (vokal, gitar) selaku penciptanya untuk bercerita soal proses penulisan sang lagu.
Saat membuat lagu, Wisnu hanya berpikir untuk menuliskan kata-kata yang maknanya hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri.
“Pengin tau aja, lagu kalau (aransemennya) ringan tapi ngomongin kayak gini (maksudnya yang orang gak akan ngerti) bakal kayak apa ya jadinya?,” kata Wisnu via WhatsApp hari Kamis (o8/08).
Meskipun enggan menjelaskan secara detil makna lagu “Merah”, Wisnu tetap memiliki harapan kalau setiap pendengar Monkey to Millionaire bisa memaknai lagu yang dibuatnya dengan bijaksana.
”Nyakitin orang lain bukan hal yang baik, terutama yang sayang sama lo termasuk diri kita sendiri,” pungkas Wisnu.
Simak langsung lirik lagu “Lantai Merah” di bawah ini.
Tak secerah itu
Tak sehalus itu
Dan aku tersayat lagi
Merahi lantai lagi
Tenang ‘tuk sementara
Jadi malam sementara
Dan aku tersayat lagi
Merahi lantai lagi
Di sana, di alam sana
Semua terlihat sama
Tak ada yang kecewa
Tapi hanya sementara
Kembali ke lantai lama
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Di sini, ku bebas mewarnai
Dan biru, untuk rumput itu
Dan hijau, untuk langit itu
Apa saja di tempat itu
Di sana, di alam sana
Semua terlihat sama
Tak ada yang kecewa
Tapi hanya sementara
Kembali ke lantai lama
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Di dalam kamar ini
Ku bersembunyi lagi
Mereka yang kita sayangi
Yang paling mampu melukai
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Adrian Khalif – HARAP-HARAP EMAS
Jika menghitung dari awal kemunculannya dengan single “Made in Jakarta”, Adrian Khalif dapat dikatakan butuh waktu 7 tahun untuk sampai di titik tenar lewat perilisan single “Sialan” kolaborasi bareng Juicy Luicy. Itu pun berproses …
Mr. Whitesocks Mengadaptasi Musik Emo dan Math Rock di Karya Perdana
Mr. Whitesocks asal Malang resmi merilis karya perdana mereka berupa 2 single sekaligus yang bertajuk “Sticky Notes” dan “She/Her” di hari Kamis (21/11). Di karya ini mereka mencampur gaya musik emo dan math rock. …