Lirik Lagu Pilu Membiru Kunto Aji tentang Mengunjungi Kedukaan dan Mengikhlaskan

Feb 9, 2025

Tak mudah manusia untuk melepaskan diri dari emosi. Hadirnya menjelma dalam beragam bentuk, tak terkecuali kedukaan. Saat nyawa seseorang menghilang, kedukaan datang menyelimuti mereka yang ditinggalkan dan yang tersisa mungkin hanyalah kenangan.

Kemudian, bagaimana cara manusia merespons kedukaan tersebut? Musisi Kunto Aji punya cara tersendiri. Ia membagikan cerita saat pernah menjalani proses penyembuhan dengan bantuan profesional ketika menghadapi trauma pasca kehilangan.

Kunto mengatakan bahwa untuk mencapai sebuah keikhlasan, ternyata salah satu proses terapinya adalah dengan mengunjungi kedukaan tersebut, bukan lari darinya dan lahirlah tembang “Pilu Membiru” di tahun 2018, yang diakui salah satu inspirasi pembuatannya berasal dari rasa kehilangan.

Sang penyanyi pun menjelaskan, konteks kehilangan dalam lagunya bisa bermacam-macam. “Kehilangan karena sudah berpisah di dunia atau berpisah dunia (beda alam),” ungkap Kunto hari Rabu (05/02) via Instagram.

Sebagai penulis, Kunto merasa sangat senang, bangga, dan haru ketika lagunya bisa diterima dan relate dengan banyak orang hingga saat ini, “Yang jelas, perasaan yang paling kaya yang bisa dirasakan oleh seorang penulis adalah ketika kita bisa merasakan koneksi dengan orang lain”.

Ketika ditanya soal rencana peluncuran materi musik yang baru, Kunto meminta doa kepada teman-teman pendengar agar ia segera menggarap album baru dalam waktu dekat.

“Prosesnya pasti panjang karena aku selalu menangkap apa yang aku rasain sekarang. Hal ini selalu dipengaruhi oleh kondisi kesadaran kolektif, keadaan dunia secara umum, negara, dan alam yang lagi banyak konflik. Ya, masih belum menemukan apa yang harus ditulis,” pungkasnya.

Simak langsung lirik lagu “Pilu Membiru” di bawah ini.


Akhirnya aku lihat lagi

Sederhana tanpa banyak celah wangimu

Berlalu

Akhirnya aku lihat lagi

Jemarimu yang bergerak bebas

Seiring

Tawamu

Tak ada yang seindah matamu

Hanya rembulan

Tak ada yang selembut sikapmu

Hanya lautan

Tak tergantikan oh

Walau kita tak lagi saling

Menyapa

Akhirnya aku lihat lagi

Akhirnya aku temui oh

Tercekat lidahku

Masih banyak yang belum sempat

Aku katakan padamu

Masih banyak yang belum sempat

Aku sampaikan padamu

Masih banyak yang belum sempat

Aku katakan padamu

Masih banyak yang belum sempat

Aku sampaikan padamu

Masih banyak yang belum sempat

Aku katakan padamu

Masih banyak yang belum sempat

Aku sampaikan padamu

Tak ada yang seindah matamu

Hanya rembulan

Tak ada yang selembut sikapmu

Hanya lautan

Tak tergantikan oh

Walau kita tak lagi saling

Menyapa

 

Penulis
Amira Nada Fauziyyah
Tetap melaju kencang di rute yang tak selalu aman.
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
San San
San San
17 hours ago

lagu yang sangat dalam, memiliki banyak makna…

Eksplor konten lain Pophariini

5 Fashion Item Manggung Andalan Yura Yunita

Yura Yunita akhir pekan lalu sukses menggelar Konser Bingah Yura 2025. Dua hari sebelum konser digelar kami menemuinya dalam jumpa pers hari Jumat (31/01) di Artotel Gelora Senayan.     Saat menghadiri jumpa pers, …

5 Alasan Lo Kudu Nonton Film Perayaan Mati Rasa

Sejak menyaksikan trailer film Perayaan Mati Rasa pertengahan Desember 2024 lalu di kanal YouTube Sinemaku Pictures, kami tertarik untuk segera menontonnya di bioskop.  Film Perayaan Mati Rasa yang disutradarai Umay Shahab ini mengisahkan sosok …