Luapan Kemarahan Retlehs dalam EP Debutnya

Di akhir bulan Juli ini, Retlehs resmi memperkenalkan EP debutnya yang berjudul Satyr’s Satire bersama payung label rekaman Sinjitos Collective.
View this post on Instagram
Trio yang dihuni oleh Hariara ‘Hara’ Hosea (bas), Faizu Salihi (drum) dan Erlinda Anatasha (vokal) ini merangkum banyak kemarahan di EP tersebut, yang mana single-single di dalamnya juga meliputi sebuah konsep dari klasifikasi dosa dalam ajaran agama Kristen, The 7 Deadly Sins.
Sebut saja single “Blue” yang mewakili dosa atas hawa nafsu (lust), “St. Adella” yang mewakili dosa atas iri hati (envy), “Kaki” dengan penggambaran dosa kesombongan (pride) hingga “Matahari” yang merangkum cerita dari ketiga single tersebut. Untuk single yang terakhir disebut, Retlehs juga membawa versi alternatifnya.
Sementara “Biru” mereka dapuk menjadi focus track dari sang EP, sebuah single yang memuat amarah terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak di institusi keagamaan.
“’Blue’ mengambil inspirasi dari harrasment yang gue harus go through every single day sebagai cewek”, tutur Anatasha selaku penulis lirik.
Dari judul EP, Retlehs menginterpretasikan sosok mitologi Yunani, yakni Satir, manusia setengah kambing sebagai penggambaran akan manusia yang bertingkah merugikan.
“Sifat-sifat binatang tidak seharusnya dilakukan oleh manusia”, lanjut mereka singkat.
Retlehs turut menyampaikan bahwa dalam penggarapannya, mereka terinspirasi oleh karya-karya dari musisi lainnya seperti Deftones, Muse hingga Dave Grohl. Perjalanan sang trio belum berhenti sampai di situ saja karena mereka tengah menyiapkan satu EP lagi di tahun depan untuk melanjutkan Satyr’s Satire.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …