Malu-Malu Mengaku Melayu: 10 Tahun Pop Melayu

May 13, 2018

ST12. Foto: sidomi.com

Tahun 2008, ST12 yang waktu itu masih diperkuat Muhammad Casmali Parli alias Charly Van Houten, Dedy Sudrajat, dan Ilham Febry merilis album P.U.S.P.A, disusul versi repackaged, setahun setelahnya. Album sophomore milik grup yang bermarkas di jalan Stasiun Timur 12, Bandung ini mampu menangguk untung sampai 10 miliar dari unduhan ring back tone.  Belakangan model penulisan judul seperti “P.U.S.P.A” alias “Putuskan Saja Pacarmu” dicontoh oleh D’ Bagindas lewat “C.I.N.T.A” dan membuat vokalis grup rock Power Slaves, Heydi Ibrahim geram dan membuat kaos bertuliskan Lagu Kok Dieja? saat tampil di gelaran Java Rockinland tahun 2011.

Hanya dengan satu single “Baik-Baik Sayang”, Wali bisa meraup duit sampai 24 miliar rupiah hasil dari 8 juta aktivasi ring back tone hanya dalam dua pekan pada tahun 2009. Membuat Museum Rekor Indonesia, (MURI) perlu memberi gelar pada Apoy, Faank, Ovie, dan Tomi sebagai pemegang download RBT terbanyak dan tercepat. Sementara Hijau Daun meski hitungan aktivasi ring back tone-nya lebih kecil, mampu mengumpulkan tiga juta unduhan nada sambung.

Wali. Foto: diberitain.com

Ring back tone menjadikan band-band tadi bisa bertahan hidup hanya dengan bermodal satu single, bahkan dalam taraf yang lebih ekstrim lagi, hanya dengan sepotong refrain berdurasi kurang dari satu menit. Lagipula, buat apa susah payah memikirkan produksi rekaman 12 track dalam satu album kalau satu single saja sudah bisa mengangkat roda nasib? Namun alam punya mekanismenya sendiri untuk memilih siapa saja yang mampu bertahan.

 

1
2
3
4
5
6
Penulis
Fakhri Zakaria
Penulis lepas. Baru saja menulis dan merilis buku berjudul LOKANANTA, tentang kiprah label dan studio rekaman legendaris milik pemerintah Republik Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sehari-hari mengisi waktu luang dengan menjadi pegawai negeri sipil dan mengumpulkan serta menulis album-album musik pop Indonesia di blognya http://masjaki.com/

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …