Membawa Sedikit Cerita dari Joyland Festival Bali

Apr 1, 2022

Percis seminggu yang lalu, Joyland Festival Bali sukses berlangsung dari tanggal 25 – 27 Maret 2022 di Taman Bhagawan, Nusa Dua. Selama tiga hari berturut-turut atau mereka yang hadir cuma memilih salah satu hari saja. Apapun keperluannya untuk berada di sana. Akhirnya, mereka membayar tunai hasrat untuk kembali berfestival.

Joyland menyiapkan berbagai area hiburan, antara lain Joyland Stage, Lily Pad, Shrooms Garden, Cinerillaz, White Peacock, dan Joyland Village. Mereka yang mengisi area-area tersebut datang dari Pulau Jawa, Sumatera. Papua Barat, dan tentu Bali sebagai tuan rumah kali ini.

Yura Yunita. / Dok: Pohan.

Cerita dimulai dari penyanyi wanita yang namanya baru tercantum dua hari sebelum penyelenggaraan. Yura Yunita mengenakan setelan rapih putih-putih membawakan materi album terbaru Tutur Batin

“Coba di sebelah kanan kamu ada siapa sih. Boleh dipegang tangannya,” kata Yura sebelum membawakan “Dunia Tipu-Tipu”. Tak lama kemudian ia juga menanyakan, apakah para penonton merasa tenang sambil memainkan lagu dari album barunya tersebut berjudul “Tenang”.

The Panturas. / Dok: Pohan.

Aksi panggung Yura dihiasi momen penting, yaitu kedatangan Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran para Menteri di tengah penampilannya. Andai saja rombongan resmi Presiden Jokowi datang lebih awal bisa jadi mereka ikutan meliar bersama The Panturas.

Presiden Joko Widodo bersama Raisa dan Cak Lontong. / Dok: Pohan.

Ternyata, Presiden Jokowi membawa berita baik. Usai meladeni foto bareng satu per satu penggemarnya, beliau menyempatkan diri untuk duduk di panggung sederhana dengan standing banner G20 Indonesia 2022. Beliau menegaskan, kalau festival musik sudah bisa diadakan lagi. Tentu melewati perizinan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. 

Dalam sesi talkshow yang ditemani Raisa dan Cak Lontong, Presiden sempat mengungkapkan siapa saja musisi luar dan Indonesia yang dikagumi. Musisi luar sudah pasti bergenre metal, dan ia menyebutkan nama-nama lokal seperti Raisa, Tulus, Slank, dan Superman Is Dead yang masuk dalam radarnya.

Melihat jumlah penonton Joyland di hari pertama yang tak begitu padat, tak mengurangi antusias mereka yang datang untuk menyaksikan Nadin Amizah, Lomba Sihir, Danilla, dan White Shoes & The Couples Company.

Asylum Uniform di Ambruk Stage. / Dok: Pohan.

Ruang lain yang tak kalah menarik terletak pada Lily Pad, yang menyediakan dua konsep berbeda melalui Ambruk Stage dan DJ Set buah kolaborasi Joyland dan Ravepasar, sebuah inisiatif multidisplin dan budaya klub malam kontemporer.

HXXMO di DJ Set. / Dok: Pohan.

Joyland hari kedua dimeriahkan nama-nama yang tak asing, yaitu Kunto Aji, Basboi, Senyawa, The SIGIT, Raisa, The Adams, Frau, Gabber Modus Operandi X Siko Setyanto, dan lainnya.

Kunto Aji. / Dok: Pohan.

Kunto Aji masih membawa materi dari album Mantra Mantra antara lain “Rancang Rencana” dan “Mercusuar”. Basboi juga ikut memamerkan album perdananya. Raisa tak kalah memukau dengan pesonanya. Sementara Frau yang mendadak berganti jam mangggung, terpaksa membuat beberapa penggemarnya merasa hadir sia-sia lantaran tak dapat menyaksikan dirinya.

Frau. / Dok: Pohan.

Hiburan tontonan film dokumenter yang selalu ada di Joyland, Cinerillaz kali ini memutar sekitar 20 film dokumenter. Namanya film dokumenter, walau durasinya singkat, ada saja yang mengesankan dari dialog pemain filmnya.

Para penonton yang mampir ke area Cinerillaz, / Dok: Pohan.

Seperti film Udins Inferno yang diputar hari Minggu. “Jadi gitu ya, Pak. Caranya jadi laki-laki,” ungkap pemain anak-anak di film tersebut.

The SIGIT. / Dok: Pohan.

Penonton semakin bertambah di hari terakhir. Nama-nama yang tampil seperti Bedchamber, Grrrl Gang, Soulfood, Diskoria, Herman Barus, dan masih banyak lagi (kami sempat menyebutkannya di artikel lain). “Kita pertama kali manggung view belakang panggungnya pantai,” kata Ratta, frontman Bedchamber sore itu.

Bedchamber. / Dok: Pohan.

Hingga kemeriahan Joyland Festival Bali ditutup dengan sangat apik oleh Diskoria. Sudah pasti nomor hit “C.H.R.I.S.Y.E.” yang menjadi andalan. Duo ini membuat penonton betah basah-basahan sampai enggan pulang di jam 12 malam.

Diskoria menutup Joyland Festival 2022. / Dok: Pohan.

Joyland Festival bisa dikatakan festival musik offline pertama yang diadakan setelah masa pandemi menghantui. Harapannya, pintu yang sudah terbuka itu tak lagi kehilangan kesempatan. Sampai bertemu di Joyland Festival tahun depan! Semoga.

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

5 Alasan rumahsakit Enggak Bubar

Dalam perhelatan Kabar Bahagia: 30 Tahun Perjalanan rumahsakit beberapa waktu lalu, kami sempat bertemu dan berbincang dengan para personel rumahsakit di balik panggung hari Sabtu (14/12) di Bali United Studio, Jakarta Barat. Selain membahas …

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …