Menangkap Emosi The High Temples di Materi Kedua

Feb 22, 2022

Ada kabar terbaru dari The High Temples, unit alternative rock asal Bandung ini. Setelah mempersembahkan materi debut “Extricated” hampir satu tahun yang lalu, kini giliran “Desolate Disposition” yang mereka hadirkan.

Unit yang dihuni oleh Defta Ananta (bas), Ditra Prasista (kibord), Esa Prakasa (gitar, sequencer), Estu Hning (vokal, violin) dan Pramaditya Azhar (vokal, drum) kini berbicara mengenai kesulitan serta ketidakmampuan untuk mengartikulasikan dan mengekspresikan gejolak emosi, yang mana single ini juga menjadi sebuah pendahuluan untuk single sebelumnya.

“Untuk menaklukkan ketakutan, kecemasan, kesedihan, kemarahan dll, seseorang harus melepaskan diri darinya. Pertama, daripada menghindari pikiran takut, marah atau cemas, mengapa kita tidak sepenuhnya membenamkan diri dalam emosi itu? Setelah emosi sudah dirasakan, biarkan rasa takut, cemas, sedih, marah dll bersemayam dalam diri kita”, tutur The High Temples.

The High Temples, 2022. / Dok: The High Temples.

Lanjutnya, mereka mengganggap bahwa sebuah emosi tidak seharusnya mengendalikan diri yang dihinggapinya.

“Sederhananya, kita tidak harus membiarkan emosi itu mengendalikan kita, kita hanya perlu melihatnya secara apa adanya. Pembenaman tersebut mungkin mengajarkan kita bahwa itu hanyalah emosi belaka, bukan bahaya”, tambahnya, dikutip dari rilisan pers.

Masih membawa komposisi musik yang kompleks, “Desolate Disposition” diakui oleh para personel sebagai sebuah materi yang benar menangkap dinamisme musik mereka.

Mulai dari harmonisasi vokal yang saling bersahut-sahutan, solo gitar dengan raungan distorsinya yang meliuk-liuk, naik turunnya tempo serta kemunculan dentingan piano dan iringan violin secara tiba-tiba sebagai sebuah elemen kejutan di tengah durasi lagu yang semakin menambah warna-warni serta kompleksitas dari single ini.

The High Temples juga masih dibantu oleh I Made Ananta Wijaya dalam departemen artwork demi menjaga sebuah benang merah dari visual artwork single sebelumnya.

Simak “Desolate Disposition” di berbagai layanan streaming.

 

Sebelum akhirnya memutuskan untuk melepas materi sendiri, The High Temples juga dikenal sebagai band pengiring dari solois Oscar Lolang. Pun sebenarnya unit ini merupakan penggabungan dari para personel band lain seperti Lamebrain, Polyester Embassy, Angsa & Serigala, Manner House, Lizzie dan Blue Ocean Project.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian

Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW.     …