Mendengarkan Afgan yang Bimbang
Rasa bimbang adalah salah satu perasaan paling tidak mengenakkan yang pasti pernah dialami oleh semua orang, tidak terkecuali Afgan yang kali ini menuangkan perasaan tersebut melalui “So Wrong But So Right”, single terbarunya.
Kebimbangan Afgan datang dari sebuah momen love and hate relationship, sebuah rasa yang muncul ketika sedang jatuh cinta yang berpusat pada konfrontasi hati dan logika dan tentu saja, perasaan.
“It’s okay to fall hard but you have to be smart and wise at the same time. Jangan sampai kamu mengorbankan kebahagiaan kamu di dalam sebuah hubungan hanya karena tidak ingin kehilangan. Kamu harus menemukan jalan tengahnya”, tutur sang solois dalam rilisan pers.
Terinspirasi dari sebuah serial televisi dan dihadirkan dengan nuansa retro yang kental, “So Wrong But So Right” juga menjadi kali pertama bagi Afgan untuk melakukan proses perekaman vokal secara raw di studio di kediamannya.
“Aku ingin menunjukkan sisi yang lebih raw, mulai dari vokal sampai penulisan lagunya. Aku percaya insting dan intuisi aku, karena hasilnya pure dari dalam hati dan jujur”, lanjutnya.
Afgan juga kembali menunjukkan bakat aktingnya dengan membintangi sendiri video musik dari single tersebut, berdampingan dengan Vanesha Prescilla yang diarahkan oleh Naya Anindita selaku sutradara.
Mengenai hadirnya Naya sebagai sutradara, hubungan pertemanan antara Afgan dengan Naya yang sudah berjalan lama menjadi salah satu alasannya, juga dengan jam terbang dari sang sutradara sendiri.
Simak video musik dari “So Wrong But So Right” di bawah ini.
“Harapannya, aku ingin lebih otentik dan jujur dalam merilis lagu. Semoga perubahan musikku bisa diterima dengan baik, terutama oleh Afganisme”, tutup Afgan.
Di bulan April tahun lalu, dirinya baru merilis Wallflower, sebuah album yang menghadirkan sepuluh lagu, termasuk “M.I.A” yang berkolaborasi bersama Jackson Wang, penyanyi serta rapper dari Hong Kong.
Tidak hanya itu, karena dirinya juga menjadi kolaborator bersama Eshter Geraldine dari single milik Dipha Barus, “Keep It Hush” di bulan November.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …
Yella Sky Sound System Rayakan 1 Dekade Lewat Album Mini The Global Steppers
Unit dub kultur sound system asal Jakarta, Yella Sky Sound System merayakan satu dekade eksistensi lewat perilisan album mini terbaru bertajuk The Global Steppers (20/12). Dipimpin oleh produser sekaligus selektor Agent K, album mini …