Mengigau Asal Tangerang Angkat Tema Keseharian di Single Perdana

Apr 11, 2025

Band post-punk asal Tangerang, Mengigau menandai kemunculan mereka dengan sebuah single berjudul “Komuterlelap” yang dilepas hari Minggu (06/04).

Lagu tersebut dipilih sebagai karya perdana karena membawa karakter khas Mengigau yaitu tema yang dekat dengan masyarakat urban, bunyi yang mentah, dan nuansa frustasi akibat relasi kerja yang timpang.

 

 

Mengigau beranggotakan Faris Dzaki (vokal, gitar), Gilang Nugroho (drum), Irsyad (gitar), dan Jup (bas).

Kami sempat terhubung dengan para personel dengan bantuan Faris hari Rabu (09/04) via WhatsApp. Faris membuka obrolan dengan menceritakan single “Komuterlelap” yang berbicara tentang siklus repetitif dalam keseharian tanpa ada harapan untuk lebih baik.

“Gue sih cuma pengin sampaikan ke semua orang yang merasa relate kalau perasaan macam ini wajar, dan justru harus dikeluhkan dengan lantang, bukan malah disangkalkan,” kata Faris.

Gilang menambahkan bahwa lagu ini menggambarkan kegiatan pekerjaan yang terkadang dirasa menghabiskan waktu dan tenaga di jalan dari banyak segi.

“Terlelap di perjalanan adalah sebuah bukti bahwa kita telah melampaui batas toleransi kesanggupan kita. Kalau sekadar istirahat dan ‘mimpi’ aja kita gak bisa, kayanya ada yang salah dengan semua rutinitas ini, tapi kita gak sadar aja,” ujar Gilang.

Berangkat dari skena musik Tangerang, Irsyad dan Jup mewakili Mengigau memberikan pendapatnya soal perkembangan musik di kota mereka. Irsyad yang mengaku sedang memantau band setempat dengan semangat pekerja yang sama dengan Mengigau menyebut nama band Peron sebagai rekomendasi band dari Tangerang.

“Selain karena gue emang doyan sound-nya, secara premisnya mirip-mirip dan sama-sama naik kereta. Mungkin suatu hari bisa bikin acara bareng serta berjejaring,” ungkap Irsyad.

Sedangkan Jup mengaku sering mendengar upaya-upaya untuk membangun kolektif gig. Hal ini ia rasa baik dalam merespons terbatasnya akses panggung bagi band-band baru, terutama buat yang tidak memiliki privilege.

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
reCaptcha Error: grecaptcha is not defined

Eksplor konten lain Pophariini

Tips Memilih Desainer untuk Sampul Karya Musik Band Lo

Kami menganggap sampul karya musik adalah garda terdepan untuk bisa menarik perhatian pendengar. Gimana gak, banyak band-band lokal maupun internasional yang rela memakai jasa seniman ternama – yang tentunya gak murah – untuk membuat …

Ady Eks NaFF Kolaborasi bareng Sang Anak, Naila di Single Kesini Dekat Dekat

Jeda hampir dua bulan dari beredarnya single “Cinta Tak Berarah” bulan Februari 2025, Ady kembali memanjakan pendengar dengan karya terbaru bertajuk “Kesini Dekat Dekat” (04/04). Berbeda dari materi sebelumnya, kali ini ia kolaborasi bareng …