Mengintip Proses Rekaman 5 Musisi Indonesia

Oct 27, 2018

Rekaman adalah satu dari siklus yang melekat pada musisi. Siapapun musisi di muka bumi ini yang memiliki album, pastilah ia berasal dari dapur rekaman. Proses rekaman bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun.

Berikut ini musisi-musisi indonesia yang tengah berada di dapur rekaman mereka untuk menyiapkan album terbarunya. Mari kita intip satu per satu.

Monkey to Millionaire

Monkey To Millionaire tengah rekaman di studio Elephant

Label: Binatang Records
Prakiraan Rilis: Februari 2019

Band alt-rock yang belum lama ini melepas Envy, single baru mereka ini ini tengah berada di studio untuk menyelesaikan rekaman album terbarunya. Memang saat ini rekaman sudah kelar. “Lagi proses menuju mixing mastering” ungkap vokalis Wisnu. sesi Rekaman sendiri dihabiskan mereka di studio Elephant yang notabene memang dikelola Aghan, bassist dari Monkey To Millionaire, meskipun sebagian juga dilakukan di Soundsixty.
Kuota sepuluh lagu, seperti layaknya album studio penuh pun menjadi target setiap band, meski dalam kasus album keempat ‘si Monyet’ (begitu band ini disebut oleh Wisnu), ternyata tak bisa dikejarnya.

Morfem

Suasana rekaman Morfem /morfem_band (instagram).

Label: MRFM recs
Prakiraan Rilis: Awal 2019

Unit rock alternatif, Morfem juga tengah disibukkan dengan jadwal rekaman mereka. Ketimbang album, mereka memilih mini album sebagai pemanasan untuk album studio mereka berikutnya. “Sekalian cari sound yuang ideal buat album berikut,” kata Jimi. Menjalani sesi di Starlight Studio, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sebanyak 4-5 lagu direkam Jimi & co diproduseri langsung oleh gitaris mereka, Pandu Fuzztoni. Pandu sendiri tercatat sebagai bassist dari unit powerpop The Adams.

Sir Dandy

Label: belum ada keterangan (hmm, Organics?)
Prakiraan Rilis: awal 2019

Meski akhir-akhir Sir Dandy tengah asyik bermain bersama Teenage Death Star, namun sebenarnya hasrat untuk kembali meneruskan solo kariernya tetap ada. Buktinya, pada minggu kedua Oktober kemarin, dirinya terlihat berada di studio Panhead di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Tanpa hujan tanpa badai, 6 lagu berhasil direkam pelantun “Jakarta Motor City” dan “Chris John” dengan mulus tanpa hambatan. Meski demikian, tetap saja judul lagu (apalagi judul album) belum ada di pikirannya. Kalau begini pastinya selesainya masih tahun depan ya.

Hello Benji & The Cobra

Hello Benji and The Cobra asal Medan.

Label: La Munai
Prakiraan Rilis: Awal 2019

Setelah merilis single “Anak Muda”, unit rock psikedelia asal Medan ini terlihat menggarap debut albumnya yang sebenarnya sudah digarap lama namun tertunda. “Mungkin ada 8-9 lagu,” ungkap Rendi dari La Munai, label yang menaungi Hello Benji. Dari beberapa sample yang dikirim dari Label kepada kami, nampak sekali aroma-aroma rock masa lalu yang hembuskan mereka. Ada banyak isian instrumen, melodi-melodi menggigit. Hmmm, jadi nggak sabar nih menunggu tanggal rilisnya.

The Adams

Saleh Husein usai mengisi rekaman drum untuk The Adams / aleantipony (instagram)

Label: Belakang Teras Records
Prakiraan Rilis: Awal 2019

Kita sudah kerap mendengarkan “Timur”, lagu baru dari The Adams. Dan mereka kini tengah rekaman lagu-lagu lainnya untuk album ketiga mereka yang tertunda sejak lama. “Udah dari 10 tahun yang lalu,” ungkap gitaris Saleh Husein. Sekitar 12-13 lagu berhasil direkam di beberapa tempat: studio Teras Belakang milik Kiting, drummer The Adamsm di tempat Aryo di Jatiwarna dan di Soundshine Studio. Sekarang ini lagu mereka tinggal masuk ke proses mixing dan mastering.

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Bank Teruskan Perjalanan dengan Single Fana

Setelah tampil perdana di Joyland Bali beberapa waktu lalu, Bank resmi mengumumkan perilisan single perdana dalam tajuk “Fana” yang dijadwalkan beredar hari Jumat (29/03).   View this post on Instagram   A post shared …

Band Rock Depok, Sand Flowers Tandai Kemunculan dengan Blasphemy

Setelah hiatus lama, Sand Flowers dengan formasi Ilyas (gitar), Boen Haw (gitar), Bryan (vokal), Fazzra (bas), dan Aliefand (drum) kembali menunjukan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.  Memilih rock sebagai induk genre, Sand Flowers …