Menikmati Hindia dalam Empat Babak
Hindia sukses menggelar ‘Perayaan Bayangan’ hari Rabu, 4 Desember 2019 di Studio Palem, Jakarta. Bagaimana tidak sukses, tepat sehari sebelum album Menari Dengan Bayangan resmi dirilis tiket masuknya sudah ludes terjual.
Hindia bersama rombongan naik ke panggung pukul 9 kurang, saat petir lagi asyik-asyiknya bersahutan di udara, setelah setelah sebelumnya dibuka Aldrian Risjad.
Konser malam itu dibagi menjadi empat babak. Empat babak yang dimaksud Mati Sendiri-sendiri, Bertahan Hidup, Jangkar, dan Kelahiran Kedua. Penamaan mewakili apa yang ingin disampaikan Hindia, mungkin yang tengah merasakan bisa masuk ke dunia yang sama.
Tak hanya disuguhkan musik, penonton disuguhkan dengan hal-hal lain. Di jeda babaknya, muncul suara perempuan bernama Denisa Dhaniswara yang bercerita tentang pengalaman depresi.
Perayaan Bayangan terasa hambar tanpa Rara Sekar yang seharusnya hadir di nomor “Membasuh”. Malah Saleh Husein ‘The Adams’, Kunto Aji, dan Iga Massardi ‘Barasuara’ yang bukan kolaborator hadir di hadapan penonton.
Durasi perayaan Hindia dibuat lama dengan babak-babak. Bagi yang hanya ingin datang untuk mendengarkan lagu-lagu dari album Menari dengan Bayangan saja, konser ini mungkin terasa membosankan.
Sesaat sebelum konser dimulai, digelar sesi talkshow ‘Di Balik Visual Menari dengan Bayangan’ bersama salah satu pendiri Sun Eater, Mikael Aldo yang juga bertanggung jawab untuk mengelola visual semua artis Sun Eater.
Menurut Aldo, Baskara Putra orangnya visual banget. Ia mengatakan, “Entah itu di panggung, entah itu di album, entah itu di single artwork. Itu persis dengan sama apa yang mau dia sampein di lagunya”.
Di sela perbincangan, Aldo sempat berbagi cerita di balik single artwork “Dehidrasi” dan “Jam Makan Siang” yang sama-sama ditangkap menggunakan kamera handphone.
Cover art single “Dehidrasi” adalah foto gelas yang diambil di kamar kost Aldo. Lalu, cover art single “Jam Makan Siang” foto piring yang diambil saat ia berada di kantin kampus.
Konser malam itu berjalan sukses, meski berhias hujan deras di sekitar venue, dan beberapa orang nampak kerepotan berlari diguyur air dari langit, Hindia dan rekan-rekannya berhasil membuat konser malam itu berjalan dengan khidmat.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …