Menikmati Silent Showcase ala Mondo Gascaro
Satu lagi showcase yang layak untuk jadi bahan cerita di tongkrongan dalam beberapa waktu kedepan. Minggu (08/03) lalu, Mondo Gascaro menggelar intimate live performance yang bertajuk “In A Silent Way”.
Sesuai namanya –silent-, showcase ini menyuguhkan pertunjukkan live music dengan menggunakan wireless headphone yang langsung terhubung dengan mixer utama. Otomatis, segala kegiatan yang menghasilkan suara didalam venue saat showcase berlangsung diharamkan, termasuk jepretan kamera dan sing-along yang tidak terkendali.
Dua hari sebelum showcase digelar, tiket sudah soldout. Mengingat kapasitas Teater Salihara yang tak terlalu besar, rasanya keputusan untuk tidak menjual tiket dengan jumlah yang banyak adalah keputusan yang tepat.
Sore itu, langit Pasar Minggu lumayan cerah. Seakan mendukung para audiens, termasuk saya, untuk segera bergegas ke Salihara tanpa harus mencemaskan awan yang menggelap.
Sampai lebih awal, perhatian saya terdistraksi oleh gerobak Dimsum di depan Alfamidi yang tidak jauh dari Salihara. Berhubung showcase belum akan dimulai, saya memutuskan untuk menunggu di gerobak Dimsum tersebut, sembari jajan Dimsum tentunya. Ternyata rasanya lumayan. Dengan tulisan ini, saya merekomendasikan kalian semua untuk mencoba si gerobak Dimsum itu.
Setelah jajan Dimsum, saya langsung bergegas kembali ke Salihara. Sebelum ke meja registrasi, saya berhadapan dengan petugas dari Salihara yang meminta izin untuk mengecek suhu tubuh saya. Mungkin sebagai bentuk antisipasi dari virus corona yang akhir-akhir ini membuat banyak orang paranoid.
Saya sempat deg-degan, mengingat bahwa dalam perjalanan menuju Salihara, saya lumayan berkeringat akibat cuaca Jakarta yang khas itu. Sangat tidak lucu apabila saya tidak boleh masuk karena suhu tubuh yang panas dan jelas-jelas bukan karena corona.
Ya ternyata, selain langit yang mendukung, suhu tubuh juga ikut mendukung. Setelah sedikit ngobrol dengan petugas terkait dengan prosedural pengecekan suhu tubuh ini, saya bersiap-siap untuk segera menyaksikan showcase dari Mondo karena akan segera dimulai.
Sekilas, hanya tampak sekitar 60-an audiens yang hadir malam itu, mengingat juga bahwa jumlah tiket yang dijual juga tidak banyak. Sebelum dimulai, Sarah dari IVY League Music membacakan beberapa house rules yang ada.
Diantaranya, melepas sepatu sebelum masuk ke studio, menggunakan kaus kaki untuk meminimalisir suara, tidak berpindah tempat duduk, serta tentunya tidak melakukan kegiatan yang menghasilkan suara, termasuk mengambil gambar dengan kamera dan sing-along.
Tidak lama setelah house rules dibacakan, showcase pun dimulai. Sesaat setelah saya memakai headphone khusus yang sudah disediakan, rupanya sudah ada sound effect suara deburan ombak yang seakan memberi saya isyarat untuk rileks saja saat menikmati showcase ini.
Selanjutnya, showcase dimulai dengan “Sturm und Drang”, salah satu nomor dari album terakhirnya, RAJAKELANA. Di tiap jeda lagunya, Mondo mengisinya dengan cerita-cerita dibalik diadakannya showcase ini, serta obrolan-obrolan “kagok” diselingi candaan dengan band pengiringnya, Rajagile de Orkes.
Malam itu, set pendek dimainkan oleh Mondo. Beberapa nomor dari RAJAKELANA serta dimainkannya “Lebuh Rasa”, salah satu soundtrack dari film Aruna & Lidahnya mengisi set pendek malam itu. Tidak sampai sejam, showcase pun selesai. Ditutup dengan tepuk tangan yang riuh dan sesi foto bersama.
Secara keseluruhan, showcase dari Mondo ini menjadi pengalaman terbaru dan obat kerinduan untuk menyaksikan beliau dengan format paling paripurna, dikombinasikan dengan teknologi wireless headphone yang membawa suasana showcase menjadi makin menenangkan.
______
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual formula kisah patah hati kasihan dan rasa …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …