Merdeka Dan Didengar!
Jaman dulu ketika Indonesia merdeka, para pejuang menyebarkan berita kemerdekaan dengan menyiarkannya melalui siaran radio, poster dan selebaran, coretan tangan di tembok dan permukaan luas yang permanen. Dengan bergeriliya mereka menempuh segala cara agar pesan kemerdekaan ini sampai ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan seluruh dunia. Sehingga Indonesia kemudian diakui sebagai negara yang berdaulat dan merdeka secara nasional dan internasional.
Hingga kini cara-cara penyebaran berita seperti itu masih berlaku. Bahkan grafiti, stensil dan mural yang kita kenal sebagai salah satu bentuk seni ruang publik saat ini merupakan bagian dari sejarah penyiaran kemerdekaan Indonesia. Melalui teknik menggambar di tembok (mural), coretan kata-kata (grafiti) hingga semprotan cat dengan cetakan (stensil) menjadi salah satu alat propaganda pernyatakaan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan.
__
Saat ini berbicara makna merdeka adalah ketika seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain lagi. Dalam dunia musik, merdeka berkarya ini umumnya dianut oleh para musisi arus samping. Yang berkarya sebaik mungkin tanpa bergantung, justru menciptakan tren dan pasarnya sendiri. Kuncinya ada pada promosi dan pemasaran. Bagaimana menyiarkan perihal kemerdekaan berkarya mereka itu. Namun karena sekarang semua orang menghabiskan waktunya mengakses ponsel/laptop mereka yang terkoneksi dengan internet, segala bentuk promosi itu pun berubah wujudnya.
Saat ini internet menjadi alat penyiaran paling utama dan efisien. Sebuah band wajib ada di media sosial, sebagai bukti eksistensi. Tentunya setelah karyanya dirilis dan bisa diakses melalui layanan streaming musik digital. Setelah itu sebuah band ada di Youtube adalah keharusan. Tidak harus video musik resmi, video penampilan manggung juga sah, asal digarap baik dan bandnya haruslah punya penampilan yang sudah oke. Di Youtube yang sudah melakukan ini adalah band-band yang bekerja sama dengan channel Sounds From The Corner:
Selain itu video lirik juga bisa menjadi pilihan untuk memperkuat single dengan suguhan video berlirik seperti video karaoke. Berfungsi seperti video musik, tapi lebih hemat bujet. Apakah itu pemanasan menuju video musiknya, atau hanya berhenti di video lirik saja. Yang penting hadir mengisi celah di Youtube. Dari Slank hingga Raisa melakukannya, termasuk band ini:
Kalau memilik bujet wajib untuk menggarap video musik. Tentunya dengan visual/gimmick yang menarik. Karena semakin unik/menarik videonya akan menaikan image dan kelas band itu. Contohnya adalah seperti video musik ini:
Youtube juga bisa mendekatkan musisi dengan pendengarnya. Salah satu tren saat ini adalah video blog (vlog) yang sifatnya seperti buku harian. Sehingga para pendengar bisa mengikuti cerita di balik layar, aktifitas sehari-hari, atau sekedar bermain kuis dalam rangka hari besar nasional. Seperti yang dilakukan band ini dengan MAD Journal-nya
Saat ini dengan fitur medsos Instagram seperti Instastories, hingga Instalive ataupun Facebook Live yang real time, jarak antara musisi dan pendengarnya semakin nyaris tidak ada. Berbagai kemungkinan terbuka lebar untuk lebih cepat menyampaikan siaran tentang berita kemerdekaan berkarya via lagu, album, penampilan di atas panggung hingga berbagai hal lainnya.
Namun yang perlu diingat seperti halnya proklamasi Kemerdekaan pada saat itu. Kemerdekaan tidak hanya berhenti setelah proklamasi dan pengibaran bendera merah putih. Perlu usaha jangka panjang memproklamasikan kemeredekaan itu, agar didengar dan diaku seluruh penjuru dunia. Begitu halnya dengan promosi dan pemasaran band. Terutama untuk band arus samping, penting untuk diingat umur band arus samping cenderung mempunyai market spesifik karena karyanya biasanya digarap serius dan detail. Sehingga umur sebuah album itu cenderung lebih panjang. Jadi jangan patah semangat bila setelah perilisan tidak terjadi apa-apa. Tetap semangat, merdekakan karyamu dan pastikan terdengar hingga ke seluruh penjuru dunia!
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …