Misanthropy Club Lanjutkan Tren Produktif dengan Double Single

Produktivitas Misanthropy Club di tahun 2023 ini kembali berlanjut. Setelah membuka tahun dengan single “Haunter”, kini giliran dua single sekaligus yang mereka lepas. Keduanya adalah “They” dan “Watch Your Back” yang sudah bisa didengarkan melalui layanan streaming sejak Kamis (20/04).
Trio asal Padang Panjang ini kembali dengan musik yang bereksplorasi liar melampaui ragam pakem. Jika pada “Haunter” mereka menggabungkan chiptune, metal, hingga trap, maka pada “They” dan “Watch Your Back” merangkum berbagai elemen dari jungle terror, trap metal, hingga hardcore.
Single “They” dihadirkan secara singkat, yakni membuka perjalanan selama satu menit pas dengan vokal menjerit ala black metal sebagai sajian utama, dilanjut dengan “Watch Your Back” yang menggambarkan dengan gamblang keseluruhan eksplorasi ragam pakem dari Misanthropy Club selama tiga menit, rumit namun masih bisa diterima.
“‘They/Watch Your Back’ adalah gambaran abstraksi dunia dan kenyataan yang begitu buram”, terang mereka melalui rilisan persnya.
Misanthropy Club turut menyampaikan bahwa penggarapannya sudah dimulai sejak tahun 2019 silam, tepatnya ketika Avin (Prxset/Noctvrnal) mulai melakukan gambarannya, berlanjut ke tahun-tahun setelahnya dan juga berangkat dengan inspirasi dari Snakepitch hingga Juyen Sebulba.
“Meskipun pada awalnya dua bagian ini terpisah, namun karena dirasa keduanya terkoneksi satu dengan yang lainnya, akhirnya memutuskan melahirkan lagu ini menjadi satu kesatuan”, lanjut mereka.
Melanjutkan kebiasaan seperti rilisan-rilisan sebelumnya, sebuah video visual juga dirilis oleh Misanthropy Club. Mereka kembali melibatkan Hosea Hara dan Elsha Graciela yang sempat menggarap visual beberapa materi dari sang trio.
Selain dengan cerita eksplorasi teranyar di katalog musik mereka, Misanthropy Club turut menghadirkan kisah lainnya dalam koridor kolaborasi. Double single ini nantinya akan dihadirkan dalam bentuk merchandise bersama Septian Tito alias Loudsonic, seorang ilustrator asal Bogor yang karya-karyanya lekat dengan gaya pointillism surrealism.

Eksplor konten lain Pophariini
Rise of The Deadtown Jadi Babak Baru Gigs Musik Keras di Wonosobo
Sekian lama tenggelam dalam kesunyian tanpa gelaran musik skala komunitas, Kota Wonosobo akhirnya kembali bergelora lewat acara Rise of The Deadtown hari Sabtu (19/07) di Le Coffee. Perhelatan ini dirasa menjadi sebuah pernyataan lantang …
Royal To Champagne Ceritakan Pendewasaan di Album Mini Perdana
Unit asal Cibubur, Royal To Champagne resmi merilis album mini perdana bertajuk Self-titled hari Selasa (15/07). Perilisan ini penanda penting enam tahun perjalanan band, selebrasi atas persahabatan, kedewasaan, dan mimpi yang pelan-pelan menjadi nyata. …