Miten Dalam Kenangan

Jul 22, 2020
Miten

2020 akan kita kenang sebagai tahun isolasi yang absurd. Tapi hikmah dari keterpaksaan jaga jarak sosial yang tokay ini justru berdampak baik di segi kreativitas gue.

Isolasi di mulai beberapa waktu setelah gue membawa pulang amps 10 watt ke rumah.

Di tengah bermain main dengan kebisingan muff dan amps 10 watt, gue teringat gitar semi hollow Riviera 97-an milik Fisma, bassist gue. Yang jarang di pakai. Ah pinjem ah.

Entah mengapa visual di kepala gue justru melayang ke Miten di video pertama Netral tahun 1994.

Gitaris metal gondrong dengan kaos all size gedombrongan bergitar hollow body.

Kalo boleh gue bikin top 3 semi hollow eksentrik versi gue, maka nama-nama yang nongol adalah
Izzy Stradlin
William Reid
dan

Miten!

Gak berasa sudah 8 tahun beliau meninggalkan kita. Untuk mengenang Ricky Dayandani alias Miten, salah satu gitaris terbaik tanah air. Gue membuka tulisan lama di blog gue khusus untuk Pop Hari Ini. Terimakasih Acum Bangkutaman atas kesempatan ini.


 

Miten

Miten, telanjang dada / foto: ariehendrarta

Siang ini, 22 Juli 2012 gue dikejutkan oleh broadcast message dari beberapa kawan. Perihal wafatnya Miten, ex gitaris Netral. Waah, sepertinya baru kemarin Morfem satu panggung dengan dia.

3 April 2012
Morfem satu panggung dengan Brutal (feat Miten), sebuah proyek Bagus Netral dengan Bimo (ex Netral). Buat kita sih sama saja bermain dengan Netral di tahun 1995 hehehe….

Brutal

kika: Miten, Bimo dan Bagus reuni dengan nama Brutal saat tampil di radio show TVONE / dok. Agung Hartamurti

Momen yang gak bisa di sia-siakan. Harus foto bareng. Band muda dan band lawas haha..

Brutal dan Morfem

Personel Morfem berfoto bersama Brutal / foto: Agung Hartamurti

Pada malam itu baru saja resmi gue berjabat dan berkenalan dengan Miten. Dan gue sempet di dengarkan oleh Miten demo terbarunya lewat mp3 playernya. Belum ada vokal. Tapi musiknya sangat Speed Metal. Sepertinya inilah aslinya si Miten.

Miten

Tiga album klasik Netral yang dipunyai Jimi / foto: dok. Jimi

Tapi kalo soal karyanya bersama Netral. Gue cukup mengikuti album mereka sejak pertama. Tiga album pertama Netral adalah yang terbaik. Dan album Tidak Enak adalah favorit gue.

Netral

Formasi Netral klasik / dok. istimewa

Masih segar di kepala gue pertama kali dengar lagu “Walah” di Radio Prambors. Sekitar pertengahan tahun 1994. Wah shock-nya bukan main! Ternyata ada juga yang berani bikin musik seperti ini di Indonesia. Dan bisa diputar di radio pula. Saat itu gue sangka “Walah” cuma sekedar demo yang di putar di Prambors. Tapi ternyata!!! Tahun 1995 mereka merilis album! dan ada video klipnya pula. Gila!

Selain vokal Bagus yang fals bukan main. Yang paling gue inget adalah permainan gitarnya si Miten. Asli. Gue yakin dia adalh gitaris tipe shredder yang jago ngebut di atas fret. Tapi bersama Netral dia bisa memainkan nada yang lebih simple, catchy, dan sudah barang tentu terdengar ngehe! Hal yang sulit dilakukan oleh musisi jago (bermain simple).

Masih segar di kepala gue pertama kali dengar lagu “Walah” di Radio Prambors.

Dan baru Miten yang bisa mengawinkan lead-lead heavy metal dengan musik alternative/punk dengan sukses. Dan lebih tegasnya: Enak!

27 April 2012
Morfem dapat tawaran main di acara Offair Radio 99ers di Planet Hollywood. Bersama Brutal (lagi). Artinya kita akan menikmati Netral MK I. Benar dugaan gue. Ternyata Brutal juga memboyong Miten sebagai bintang tamunya.

Netral

Miten (kanan) saat tampil bersama Brutal di Offair Radio 99ers di Planet Hollywood, 27 April 2012 / foto: Agung Hartamurti

Walaupun cuma memainkan 2 lagu Netral lawas. Penampilan Miten malam itu cukup membuat gue dan segelintir kawan terpuaskan dan berteriak-teriak ala mahasiswa semester 1 nonton band idolanya.

Netral

Miten bersama Bagus / dok. Agung Hartamurti

24 Juni 2012
Gue dapet callingan mendadak dari TV One untuk tampil sebagai bintang tamu Brutal. Widiiih, Brutal main lagi nih di Radioshow! Sikat. Siapa tau nanti bisa nyanyi bareng Netral MK I lagi ye gak, hehhe.

Ternyata setalah gue sampai di tempat latihan, Miten gak ikutan di proyek Radioshow ini. Miten gak bisa di hubungi beberapa hari ini, ujar tim manajemen mereka. Tandanya gue bener-bener main dengan Brutal. Walaupun memainkan lagu lawas milik Netral yang berjudul “Mampet”.

Malam itu di radioshow kita benar-benar bikin suasana Brucow (kalo kata Arie Dagienkz) aka Brutal Ngacow, hahaha.

22 Juli 2012
Gue mendapat khabar Miten telah tiada. Bbm dari Pandu (gitaris Morfem) cukup singkat:

Miten meninggal Jim

Dari Bimo gue dapet Bbm:

RIP Miten gitaris ex-Netral semoga arwahnya di terima di sisi Allah SWT

Miten

Miten, hitam putih / foto: ariehendrarta

Menurut penuturan Bimo, Miten menderita kanker paru-paru. Dan terakhir kali Bimo ketemu Miten adalah tanggal 27 April ketika main Planet Hollywood. Sama halnya dengan gue. ternyata hari itu adalah terakhir kalinya gue bersama anak-anak Morfem meneriaki Miten ketika masuk ke lead guitar edannya.

MIten bersama Thurston Moore

Miten dan gitaris Sonic Youth, Thurston Moore, Jakarta pop alternative festival 1996 / foto: ariehendrarta

Singkat sekali perkenalan gue dengan Miten. Gue jadi berpikir. Mungkin ketika Miten sulit di hubungi beberapa minggu lalu dia sedang berjuang melawan kankernya. Dan demo yang di perdengarkan ke gue bisa jadi karya terakhirnya. Selamat jalan idola. Terlalu naif memang kalo gue mengharapkan Brutal akan menjadi kembalinya Netral MK I.

Lalu gue nyanyikan…

“Lihat Gelora Ombak Pecahkan Air Buih-Buih
Tak Lelah Di Percik
Putih Putih yang Kilau tarik
Mata Jiwaku ini”

Selamat jalan Miten

😦

_____

Essay ini ditulis oleh Jimi Multhazam, kunjung blog-nya di https://jimijimz.wordpress.com/

Penulis
Jimi Multhazam
Lahir di Jakarta, 11 Januari 1974. Seorang perupa yang juga musisi. Jimi dikenal sebagai vokalis sekaligus penulis lirik dan lagu dalam dua band. The Upstairs yang bernuansa new wave. Morfem yang bernuansa alternative rock. Di tahun 2018, Jimi memulai proyek solo dengan memakai nama alias Jimi Jazz. Jimi juga terlibat dalam berbagai peristiwa seni rupa di sela-sela kegiatan musiknya.

Eksplor konten lain Pophariini

Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit

Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …

Wawancara Eksklusif Atiek CB: Lady Rocker Indonesia yang Gak Betah Tinggal di Amerika

Salah satu legenda hidup rock Indonesia, Atiek CB menggelar sebuah pertunjukan intim bertajuk A Night To Remember for Atiek CB hari Rabu, 11 Desember 2024 di Bloc Bar, M Bloc Space, Jakarta Selatan.   …