Mixed Feelings. Persembahan Unik Pee Wee Gaskins

Dec 7, 2019

Setelah beberapa singel dirilis, kini band pop punk asal Jakarta, Pee Wee Gaskins, akhirnya merilis album penuh terbaru mereka yang diberi judul Mixed Feelings yang dirilis di bawah salah satu label musik terbesar di Tanah Air, Universal Music Indonesia.

Mixed Feelings menjadi album penuh keempat Pee Wee Gaskins. Album ini berisikan 12 deretan lagu yang beberapa diantaranya telah dirilis sebelumnya dalam bentuk singel. Termasuk singel “Common Indifference”, sebuah singel berbahasa Inggris yang dirilis bersamaan dengan album Mixed Feelings.

Penamaan album Mixed Feelings ini dipilih sebagai nama album menurut Sansan sang vokalis lebih dikarenakan banyaknya hal baru yang para personel temukan dalam proses pembuatan album ini.

“Dari awal pengerjaan hingga lagunya jadi, banyak hal baru yang kita temukan dan pelajari. Karena proses pengerjaan dan pembuatannya kita bekerjasama dengan mas Erix (Soekamti), musisi yang kuat karakternya, jadinya karakter musik juga ke infused. Jadi ada warna baru di lagu-lagu di album ini, yang ternyata responnya juga sangat baik. Jadilah ini semacam mixed feelings,” tutur Sansan bercerita singkat tentang nama album Mixed Feelings. 

Pee Wee Gaskins

Beberapa hal unik disajikan di album ini. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya di saat perilisan single Pee Wee Gaskins terdahulu, bahwa pengerjaan lagu-lagu yang ada di Mixed Feelings menggunakan metode rekaman terpisah, dimana masing-masing personel melakukan rekaman di tempat yang berbeda, tidak sama seperti yang sudah mereka lakukan biasanya.

Untuk vokal dilakukan di Pulau Pramuka, sementara proses rekaman untuk drum dilaksanakan di Kawasan Mega Mendung. Untuk bass di Motoloco Garage, dan untuk keyboard dan gitar di Kozi Coffee. Yang terakhir adalah gitar lainnya di SJM Studio.

Selain itu, keterlibatan Erix Soekamti (personel Endank Soekamti) sebagai produser di album Mixed Feelings ini menjadi salah satu kredit poin tersendiri yang menarik terhadap komposisi musik Pee Wee Gaskins yang tentunya ada nuansa berbeda yang disajikan di tiap lagu yang dihasilkan.

Dikatakan unik dan menarik, karena album ini dikeluarkan dalam bentuk boxset premium, dimana di dalamnya terdapat berbagai macam barang-barang yang tentunya bisa kalian manfaatkan atau juga dikoleksi. Selain itu, packaging yang eye catching ditambah grafik serta gambar-gambar lucu nan menarik menambah nilai esensial dari album Mixed Feelings.

Sebagai informasi, untuk grafik di cover sleeve boxset yang ada di album Mixed Feelings dikerjakan oleh Jemima, anak dari pengamat musik Adib Hidayat. Sedangkan untuk cover boxset dan gambar di dalam album tersebut melibatkan Ken anak dari Sansan, sang vokalis.

Menurut Dochi, pesan yang ingin disampaikan dalam album ini adalah, walaupun Pee Wee Gaskins sudah berjalan selama 13 tahun lebih, namun mereka masih merasa seperti seorang anak yang tak berhenti untuk berkembang dan belajar. “Namanya seorang anak, kami tak berhenti untuk belajar, termasuk ingin belajar dari mas Erix (Soekamti) yang juga sebagai produser di album ini,” ujar Dochi.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, album boxset ini memiliki banyak keunikan. Dengan membeli album Mixed Feelings ini kamu juga akan mendapatkan beberapa barang seperti;  CD audio tentu saja, lalu ada permainan kartu, DVD dokumenter proses pembuatan album, katalog lirik, kartu member edisi Pee Wee Gaskins, sedotan stainless steel yang sengaja dibuat sebagai bentuk kepedulian Pee Wee Gaskins akan isu lingkungan. Selain itu juga ada sertifikat kepemilikan boxset, dan terakhir berbagai macam paket stiker.

 

____

Penulis
Jonathan
Cuma sok tahu tentang musik. Suka foto-foto stage juga.

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang