Muram – Raung Selatan
Sebuah perasaan yang membanggakan melihat alunan rock yang datang digemakan dari tanah Borneo. Dari Banjarmasin, Muram hadir mengisi minimnya suara rock yang datang dari pulau yang yang menjadi pulau terbesar ketiga di dunia.
Lewat debut album Raung Selatan, Muram membawa paket rock yang gagah. Terbukti dengan suguhan distorsi-distorsi yang berat dan tajam. Gebukan-gebukan drum yang mengiringi tarikan vokal-vokal yang marah, pola wajib yang kesemuanya ada di sini.
Setiap jengkal lagu-lagu yang ada di album ini dihadirkan dengan proporsi yang pas. Ada lagu-lagu dengan beat yang lambat, sedang sampai upbeat semua ditata sedemikian rupa menjadikan album ini bisa dinikmati secara utuh, tanpa skip.
Bahkan yang menariknya, band yang pernah ikutan dari Irama Kotak Suara Pophariini ini menyisipkan lagu super singkat bertajuk “PLR” sebagai filler di lagu ini, demi menjaga kenyamanan pendengar untuk menikmati keseluruhan album ini. Ya mungkin tidak sepende “You Suffer”-nya Napalm Death di album Scum dengan durasi 1.316 detik, namun sebagai lagu rock berdurasi cepat, yaitu 3 detik sejak musik dimainkan, sejauh ini Indonesia punya rekor rock lagu berdurasi pendek.
Di luar itu, hal menarik yang perlu dicatat dari unit rock yang digawangi Gorey (vokal), Erwin (gitar), Odien (gitar), Feriza (bass), dan Awlia (drum) ini adalah topik album ini yang berbicara soal isu sosial dan lingkungan. Ini dibunyikan dari lirik-lirik ditulis yang berisi protes soal perusakan dan pembakaran hutan seperti dalam “Rimba Membara”, “Api di Khatulistiwa” serta nomor instrumental bertajuk “For:rest”. Di luar itu, mereka menyisakan tentang banyak hal lain dari bersenang-senang dalam “Pesta Akhir Pekan” dan fiksi ilmiah di “Beskar” yang menampilkan kolaborasi menarik dengan Iga Massardi.
Vokal Gorey perlu diberi catatan tersendiri. Saya melihat ada potongan yang menarik warna vokal Gorey dengan Arian13, Dody Hamson dan Gede Robi, ini lantas menjadi modal utama yang dipunyai Muram. Selain itu, kekompakan isian-isian drum, bass dan gitar dari personil lainnya menjadi elemen yang pas untuk melengkapi unit rock yang kariernya masih terbilang muda.
Bicara soal karier, album pertama lumayan cukup menjadi ‘jajal jimat’ bagi Muram sebagai perwakilan suara dari Borneo untuk menapaki arena rock tanah air yang mudah-mudahan membawa mereka mengalir ke sesuatu yang lebih besar sambil, tentunya, saya menunggu eksplorasi selanjutnya dari mereka yang membuat Muram bisa terdengar lebih unik dari band-band rock yang sudah ada.
Selain tersedia dalam bentuk digital, album Raung Selatan dari Muram juga bisa dinikmati dalam bentuk CD yang dirilis oleh Demajors.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bungareyza Kolaborasi bareng Lafa Pratomo di Single Nomor Satu
Muncul pertama kali dengan materi Tukar Lalu (2023) kolaborasi bareng Dimansyah Laitupa disusul perilisan single “Wahai Tuan” Juli 2024, penyanyi solo kelahiran Bogor, Bungareyza kembali menghadirkan yang terbaru dalam judul “Nomor Satu” bersama label …
Paman Rocky Mendokumentasikan Perjalanan Imajinasi Lewat Single “03.33”
Setelah merilis album mini Pesta Realita bulan Mei lalu, Paman Rocky asal Depok, Jawa Barat siap membawa pendengarnya menyelami kedalaman emosi melalui single terbaru “03.33” yang dilepas 30 September 2024. Band yang …