Musik Indonesia Dalam Film: Satu Dekade OST. Laskar Pelangi

Jul 13, 2018

Dengan kocokan khas mandolin yang seperti memberi porsi bertutur pada musik Melayu yang menjadi rumpun mayoritas di Belitung serta lirik yang merangkum keseluruhan cerita, “Laskar Pelangi” kemudian menjadi kunci dari album yang dirilis Miles Music dan Trinity Optima Production ini. Sementara deretan lagu-lagu lainnya mampu memberi pengiring kuat bagi karakter dan scene dalam film berdurasi dua jam dan empat menit tersebut.

Sebut saja saat Netral menggeber “Lintang” untuk mengiringi sosok anak cerdas mengayuh sepeda butut melewati rawa dengan buaya yang siap mencabik tubuh ringkihnya. Juga Ipang yang membawakan “Sahabat Kecil”. Dengan aransemen yang simpel, Ipang membuktikan diri sebagai solois dengan karakter kuat. Yang patut mendapat kredit adalah cover version “Bunga Seroja” milik Mara Karma yang dibawakan Veri Yamarno, pemeran Mahar si seniman tengil.

Singkatnya, album ini sudah kuat untuk berdiri sendiri. Dan Mira Lesmana kembali membuktikan dia punya insting kuat buat memilih siapa-siapa saja yang bertanggungjawab menggarap lagu di film keluaran rumah produksi Miles Films miliknya. Seperti saat ia memasrahkan pengiring perjalanan Yusuf dan Ambar di 3 Hari Untuk Selamanya kepada Float.

Cerita Nidji lalu seperti mengikuti jalan Melly Goeslaw. Sama-sama keranjingan menggarap soundtrack pasca kesuksesan di partai pembuka. Setelah format duet dengan Eric di “Ada Apa Dengan Cinta” memberinya lampu sorot selain di Potret, Melly meneruskan kembali duetnya dengan solois-solois pria yang kualitasnya malah semakin memprihatinkan seperti Irwansyah di “My Heart” atau Evan Sanders saat berduet di “Tentang Dia”. Belum lagi saat ia keranjingan dengan musik-musik permen karet yang sebetulnya sudah kadaluarsa pasca menangani bintang-bintang sinetron yang ingin naik kelas ke layer lebar di “Bukan Bintang Biasa”.

Jika Melly kemudian mendapat gelar Queen of Soundtrack maka Nidji dengan bangga mendampinginya lewat titel King of Soundtrack. Nidji seperti membabat kredit untuk pengisi lagu di film-film box office Indonesia seperti 5 Cm, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Sang Pencerah, sampai Supernova. Mungkin jika Giring tak kepincut masuk dunia politik, catatan tadi masih panjang.

Namun apapun itu, Laskar Pelangi adalah potret kesuksesan dari berbagai varian media yang sepertinya sulit untuk diulangi kembali.

 

____

1
2
Penulis
Fakhri Zakaria
Penulis lepas. Baru saja menulis dan merilis buku berjudul LOKANANTA, tentang kiprah label dan studio rekaman legendaris milik pemerintah Republik Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sehari-hari mengisi waktu luang dengan menjadi pegawai negeri sipil dan mengumpulkan serta menulis album-album musik pop Indonesia di blognya http://masjaki.com/

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Petualangan Imajinatif The Superego Lewat Single Vespa Tua

Band indie rock asal Lampung yang bermusik dengan nama The Superego resmi hadirkan karya anyar berupa single dengan tajuk “Vespa Tua” hari Jumat (19/07). Lagu ini mengambil inspirasi dari perjalanan Fuad sang vokalis saat …