Nadya Fatira: Tentang Lagu dan Album Baru
Nadya Fatira kembali dengan materi terbarunya yang berjudul The Other Side, yang resmi dirilis tanggal 21 Mei 2021. Mini album ini berisi lima lagu yang menampilkan satu lagu baru, “Come Walk With Me” dan empat lainnya yang mengaransemen ulang materi lama.
The Other Side benar-benar sisi lain dari seorang Nadya Fatira. Hal tersebut ia tegaskan juga melalui tampilan cover art- nya. Di penulisan ‘Other’, Her– nya sengaja digaris bawahi untuk menunjukkan sisi yang feminin, yaitu lebih ke permasalahan hati wanita.
Kelima lagu di mini albumnya, baik segi lirik yang memang berbicara urusan cinta, aransemen musiknya pun lebih modern. Nadya Fatira mengatakan kepada Pophariini (21/05) mengenai eksplorasinya.
“Gue sebelumnya sering banget kayak main akustik. Sedangkan di The Other Side ini tuh gue banyak pakai gitar elektrik. Trus beat- nya juga nggak dari drum tapi lebih dari beat loop modern.”
Yang berbeda dari mini albumnya, Nadya mengedepankan modern electronic. Ia mengaransemen ulang empat lagu lamanya atas permintaan penggemar yang ingin mendengarkan lagu-lagu tersebut di layanan musik streaming.
“Gue rilis ulang tapi karena terkait master lisensi si empat lagu lama ini nggak full punya gue. Jadi harus gue aransemen ulang supaya masternya jadi hundred percent milik gue yang sekarang. Jadi makanya harus diaransemen ulang, dan harus dibedain dari yang sebelumnya bunyinya,” kata Nadya.
View this post on Instagram
Berbicara soal pembuatan lagu barunya, “Come Walk With Me”, Nadya sempat berganti ide berkali-kali.
“Gue bikin tuh sudah dari September. Gue bikin satu lagu, trus gue nggak yakin, gue rombak. Gue bikin lagu kedua, gue nggak yakin gue rombak. Sampai ‘Come Walk With Me’ tuh ide ketiga. Lahir begitu saja.”
Nadya ingin menyampaikan positive vibes. “Come Walk With Me” adalah sebuah lagu jatuh cinta yang ide pembuatannya ia dapatkan dari orang-orang di sekitar.
“Gue menangkap di sekeliling gue banyak banget perpisahan. Nggak tau semenjak pandemi, orang-orang terdekat gue, sahabat, kerabat, keluarga. Tiba-tiba banyak yang gila saja gitu.”
“Trus sudah gitu kayak banyak banget perpisahan, perpecahan. Nah, ya sudah akhirnya si ‘Come Walk With Me’ ini gue terinspirasi dari mereka yang bisa dibilang ada yang bercerai, ada yang putus, ada yang pisah, ya pokoknya apapun itu bentuk relationship- nya, banyak banget perpecahan di sekitar gue. Ya sudah akhirnya ‘Come Walk With Me’ hadir dari ide itu,” jelas Nadya.
Lagu ini, tentang dua insan yang tidak bisa menyatukan kepala dan perang ego. “Gue berandai-andai, kalau ada beberapa pasangan di luar sana yang lagi menemukan kendala yang serupa. Setelah dengar lagu gue, mungkin jadi mengurungkan niatnya untuk berpisah. Poin besar dari lagu ini,” ungkapnya.
Dalam memvisualiasikan single barunya, Nadya Fatira mengeluarkan sebuah video lirik dan format video musiknya. Video liriknya memiliki konsep format film super 8mm era 60-an yang diproduksi oleh Emerge Productions dengan sutradara Kezia Manopo & Kevin Ruenda.
Sementara video musiknya, Nadya bekerja sama dengan sutradara yang berbeda yaitu Gilbert March. Meski lagunya tentang cinta, Nadya tidak memperlihatkan adegan romansa di videonya. Satu lagi cerita, bahwa proses syuting video berlangsung di Ciwidey, Bandung.
Perjalanan bermusik Nadya sudah melewati satu dekade. Album Pisces yang ia luncurkan di tahun 2020 lalu tak sempat menjalani tur promo. Namun, tahun ini Nadya berencana menghadirkan banyak konten yang berkaitan dengan karya musiknya.
“Yang pasti gue bikin konten YouTube yang bakal gue upload seminggu sekali sampai akhir tahun lah. Iya, sampai akhir tahun tuh cukup. Gue sudah bikin bank konten gitu. Lumayan banyak sih. Nanti gue bakal mulai aktifin YouTube gue sih, dan gue sekarang juga punya TikTok. Gue sadar dimana banyak banget irisan-irisan pendengar yang nggak semua tuh ngumpul di Instagram atau di YouTube gitu. Ada juga nih di TikTok, dan bahkan followers gue di TikTok bukan followers gue di Instagram. Followers gue di Instagram tipe-tipe orang yang garis keras nggak mau main TikTok. Jadi gue ada irisan lain lagi, jadi ternyata di TikTok. Jadi ya lumayan buat kayak ngelebarin sayap pendengar.”
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …