Memiliki jarak yang cukup lama dari kemunculan album mini Purnama, Bilal Indrajaya akhirnya mempersembahkan album penuh perdana Nelangsa Pasar Turi yang bisa didengarkan mulai hari Rabu (28/06).

Bilal sengaja menyelipkan nama Pasar Turi untuk judul albumnya karena stasiun tersebut menyimpan banyak cerita dalam perjalanan bermusik Bilal di beberapa waktu ke belakang.

“Ada satu momen di mana di tahun 2019/2020, saya kerap manggung di Surabaya, melakukan perjalanan dengan kereta dari Stasiun Gambir – Pasar Turi. Di saat itu pula, kondisi hidup saya sebagai seorang musisi sedang tidak beruntung. Dari masalah finansial, krisis identitas, dan lainnya,” kata Bilal dalam siaran pers.

Album Nelangsa Pasar Turi secara garis besar merupakan sebuah rangkuman perjalanan yang Bilal lewati dengan berbagai perasaan sedih yang pernah singgah di hidupnya.

“Di waktu-waktu perjalanan ini seperti ada momen magis yang mengalir, ketika saya merasakan sebuah kesedihan atau nelangsa dalam diri saat itu. Momen-momen ini saya tangkap dan tuliskan,” ungkap Bilal.

Perilisan album bekerja sama dengan Aksara Records yang memuat total 9 lagu di dalamnya, termasuk single-single yang sudah lebih dulu diperdengarkan, seperti “Saujana” dan “Niscaya”.

Terdapat 5 nama produser yang membantu Bilal untuk penggarapan albumnya, mulai dari Ilman Ibrahim (MALIQ & D’Essentials), Kurosuke, Lafa Pratomo, Laleilmanino, hingga Vega Antares.

Ia mengatakan, pemilihan nama-nama tersebut berangkat dari keinginan pribadinya agar album hadir penuh dengan warna. “Yang menariknya, mereka semua saya pilih karena masing-masing terkoneksi dan punya benang merah referensi musik yang sama,” tutup Bilal.