Penghormatan Kunto Aji, Sal Priadi dan Sisca ‘JKT48’ untuk Didi Kempot
Tepat seminggu yang lalu tiga penyanyi, masing-masing Kunto Aji, Sal Priadi, dan Sisca Saras anggota ‘JKT48’ kompak mengunggah sebuah video mereka masing-masing membawakan lagu dari mendiang Didi Kempot.
Kunto Aji membawakan “Pamer Bojo”
View this post on Instagram
Sementara Sal Priadi membawakan lagu “Cidro”
View this post on Instagram
Sedangkan Sisca JKT48 membawakan lagu “Kalung Emas”
View this post on Instagram
Aksi ini bukan hanya sekadar penghormatan kepada mendiang Didi Kempot, melainkan juga mendukung penayangan perdana film berjudul Sobat Ambyar pada 14 Januari 2021 di Netflix.
Video penghormatan tersebut masing-masing berdurasi sekitar 4 menit yang bisa disaksikan melalui IGTV akun Instagram para penyanyi.
“Pamer Bojo” dibawakan Kunto Aji terambil dari album berjudul Kasmaran, Sal Priadi dengan “Cidro”-nya diambil dari Album Kangen Didi Kempot, sementara “Kalung Emas” yang dilantunkan Sisca Saras ‘JKT48’ yang juga berakting di film diambil dari album Eling Kowe.
View this post on Instagram
Namun, lagu-lagu yang mengisi soundtrack film Sobat Ambyar merupakan versi aslinya bukan versi Kunto, Sal, atau Sisca. Lagu lainnya yang turut melengkapi tontonan antara lain “Iki Weke Sopo” dan “Tresno Sepisan”.
Sobat Ambyar disutradarai Charles Gozali dan Bagus Bramanti. Film bercerita tentang pemilik kedai kopi yang hampir bangkrut. Terselip kisah percintaan sang pemilik kedai kopi dengan seorang wanita yang ternyata sudah berpunya. Atas nasehat Didi Kempot di konsernya. Ia menyadari kalau patah hati tidak perlu ditangisi melainkan ‘dijogeti aja’.
Mengikuti alur cerita film ini, “Cidro” lagu yang bisa diartikan seseorang yang terkhianati oleh pasangannya. Kemudian, “Kalung Emas” digambarkan saat seseorang sudah memberikan sesuatu ke pasangan. Tak disangka pasangannya punya kekasih yang baru percis di lagu “Pamer Bojo”.
Salah satu penggemar Didi Kempot, Arif Syaefudin ikut berpendapat tentang film. Ia merasa senang menontonnya. “Tapi sayang, Didi Kempot keburu udah nggak ada. Yang jadi sisi lain film ini, bagus momennya. Pas ending nyesss banget. Scene dia kelar manggung terus joget-joget. Senyum, In Memoriam,” ungkap pria kelahiran Purworejo ini.
Lagu-lagu Didi Kempot disebut memiliki tema patah hati yang entah kenapa bisa dijadikan medium pelampiasan sakit hati. “Kita bisa bernyanyi sepuasnya sambil berjoget meski hati sedang nelangsa,” tutup Arif.
___
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …