Peralihan Diri Seorang Gavendri

Jul 8, 2021

Melanjutkan perjalanan dari nomor “Tel Aviv to Honolulu” yang dilepas di awal tahun, kali ini Gavendri resmi menghadirkan alternate version dari nomor tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by gab gab (@gavendri)

Tidak hanya menghadirkan nomor tersebut dengan warna yang berbeda, namun ini juga menjadi momen bagi Gavendri sebagai sebuah peralihan genre dari perjalanan bermusiknya kelak.

“Sebenarnya karena gaya nyanyi yang lebih nyaman sih. Di lagu sebelumnya gue kan sempat coba gaya-gaya city pop, sempat coba juga model-model musical theatre gitu. Musik yang sebelumnya ya lagi explore saja. Nah, tapi belakangan gue balik ke R&B lagi. Ternyata memang musik jenis begini yang bikin gue nyaman. Terutama di singing style-nya ya, lebih bebas gitu”, sambut Gavendri ketika dihubungi oleh Pophariini (08/07).

Bicara mengenai “Tel Aviv to Honolulu”, single ini membawa cerita seputar pasangan yang dimabuk cinta, namun hadir sebuah perbedaan pandangan yang terlalu jauh yang berujung kepada akhir dari hubungan tersebut, yang juga dianalogikan oleh kedua kota, Tel Aviv dan Honolulu.

Perjalanan bermusik Gavendri sebagai seorang solois sendiri dimulai ketika melepas single debutnya, “Sepi” di bulan September tahun lalu. Juga dilanjutkan oleh “See You Another Time” di November dan versi awal dari “Tel Aviv to Honolulu” di awal tahun ini.

Dalam waktu dekat ini, akan ada materi terbaru dari Gavendri yang memuat sebuah kolaborasi bersama musisi lainnya. “Akan ada project sama seorang musisi akhir Agustus nanti, akan diproduseri oleh mereka.”

Sementara untuk EP, sebuah nomor sudah rampung, sementara lainnya masih dalam proses penggarapan sembari menunggu kondisi pandemi. “1 lagu yang akan jadi single pertama di EP sih sudah rampung, sisanya masih dalam bentuk demo. Semoga pandemi mereda, bisa cepat dikerjakan”.

Alternate version dari “Tel Aviv to Honolulu” sudah bisa disimak di berbagai layanan streaming musik.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

10 Tahun Album Telisik: Danilla Itu Telisik atau Hanya Sebuah Konsep?

Kini, setelah sekian tahun, Danilla berhasil survive. Ia bahkan menjadi ‘ratu indie’ di kalangan pecinta musik arus pinggir, karena album Telisik.

Tiga Generasi Menyambut Reissue Album Badai Pasti Berlalu

Sebelum bicara album OST. Badai Pasti Berlalu (1972) yang fenomenal, barangkali satu generasi penonton televisi di Indonesia pernah punya kedekatan personal dengan original soundtrack (OST) dua film anime. Pertama OST. Samurai X dan OST. …