Perkenalan Jubilee Marisa Melalui “twentysixteen”
Mari berkenalan dengan Jubilee Marisa, solois belia yang baru saja melepas sebuah lagu debut bertajuk “twentysixteen”.
Resmi rilis di hari Jumat (21/01) lalu, Jubilee juga menjadi satu lagi nama teranyar dari label rekaman Wonderland Records / Universal Music Indonesia, tergabung dalam satu atap yang sama bersama Rendy Pandugo, Mikha Angelo hingga noui dan Caccia.
Mengenai “twentysixteen”, cerita cinta masa remaja menjadi sebuah tema utama yang dihadirkannya kali ini. Selaras dengan judulnya, lagu ini sejatinya merupakan sebuah pengalaman personal dari Jubilee di tahun 2016 lalu. Atas pengalaman tersebut, dirinya memutuskan untuk menjadikan sebuah lagu yang sudah digarap sejak dua tahun silam.
“’twentysixteen’ pada dasarnya menceritakan tentang bagaimana jatuh cinta bisa menjadi sesuatu yang menyelamkan dan di saat yang sama juga terasa magical dan membingungkan di waktu yang bersamaan”, tulisnya dalam rilisan pers.
Dengan durasi tiga menit lebih, ada dua warna yang hadir dalam lagu debutnya ini. Dari awal hingga pertengahan lagu, hanya terdengar petikan gitar repetitif mengiringi vokal Jubilee serta musik yang bernuansa laid-back serta alunan ambience yang diletakkan di belakangnya.
Namun setelahnya, temponya dibawa naik dengan hadirnya ketukan drum yang berharmonisasi manis dengan warna sebelumnya. Penggalan lirik “I’m so in love with you and I don’t know what to do” yang dinyanyikan berulang menjadi bayangan kembali bagaimana rasanya jatuh cinta di masa remaja dengan semua kebingungannya. Terdengar tulus, dari apa yang sudah dilalui oleh Jubilee.
Menyusul format digitalnya, “twentysixteen” juga sudah bisa dinikmati dalam format video liriknya, sementara video musik akan dihadirkan oleh Jubilee Marisa di penghujung bulan.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …